Pesan Terakhir Andrew Bali Nine yang Membuat Sahabat Menangis

Menurut sahabat, saat ditemui di Nusakambangan, justru Andrew Chan-lah yang menguatkan dirinya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Apr 2015, 21:17 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2015, 21:17 WIB
Sahabat Andrew Chan
Dua sahabat terpidana mati Andrew Chan. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Dua jenazah terpidana mati yang dikenal sebutan duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, telah berada di Rumah Persemayaman Abadi, Jalan Daan Mogot Km 2, Jakarta Barat untuk segera dibawa ke negaranya, Australia.

Kedua sahabat Andrew Chan, Tedy Andrew dan Maureen Veronica tampak hadir di rumah persemayaman itu, sore tadi. Kedua orang itu pun ingin masuk untuk melihat jenazah sahabatnya untuk terakhir kalinya. Namun pihak Kedutaan Besar Australia saat itu belum mengizinkan keduanya masuk ke dalam untuk melayat jenazah.

Meski demikian, kedua orang itu pun mau berbagi cerita tentang sahabatnya. Tedy mengatakan Andrew Chan tidak pernah takut untuk ditembak mati. Hal ini disampaikan Andrew Chan saat Tedy mengunjunginya di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Tedy pun menjelaskan dalam pertemuan itu, justru Andrew Chan-lah yang menguatkan dirinya.

"Dia bilang nggak takut bakal ditembak mati. Dia juga bilang jangan takut sama yang bisa membunuh tubuh, tapi takutlah sama yang membunuh jiwa. Padahal maksud kita datang untuk menguatkan Andrew, tetapi malah kita yang dikuatkan olehnya. Saya mendengar itu hanya menangis," ujar Tedy di lokasi, Rabu (29/4/2015).

Banyak Berubah

Tedy pun mengungkapkan masih tidak merasa bahwa sahabatnya kini telah tiada. Dia pun menuturkan 10 tahun ditahan di LP Kerobokan, Denpasar, Bali membuat Andrew banyak berubah. Hal ini disampaikannya karena bukan membela atau dirinya yang merupakan sahabat Andrew.

"Saya masih nggak habis pikir, padahal waktu ditahan di Kerobokan kita sering ketemu. Sepuluh tahun dipenjara sudah menunjukkan perubahan drastis...Saya ini bukan bela Andrew karena teman, tapi saya bicara dari sisi kemanusiaan," tutur Tedy.

Sementara sahabat lain, Maureen Veronica, menceritakan Andrew banyak belajar mendekatkan diri dengan Tuhan. Dia menuturkan, Andrew menjadi benar-benar takut akan kuasa Tuhan.

"Hidup Andrew ketika ditangkap, benar-benar telah mendekat dengan Tuhan. Belajar bagaimana bisa hidup di jalan Tuhan. Mereka menjadi benar-benar takut Tuhan," tutur dia.

Maureen juga mengisahkan bagaimana saat Andrew berjumpa dengan orang kedutaan di Jakarta, dia menyempatkan diri untuk berada di Gereja Bethel Indonesia Rock di FX Sudirman.

"Di Gereja Bethel Indonesia Rock di FX Sudirman, banyak orang kedutaan. Mereka (orang kedutaan) pun bercerita bahwa Andrew Chan sering duduk, beribadah. Ini benar-benar menunjukkan bahwa dia mendekatkan diri kepada Tuhan," pungkas Maureen. (Ans/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya