Kedubes Australia Larang Kerabat Kunjungi Jenazah Duo Bali Nine

Sejumlah rekan terpidana mati Duo Bali Nine yang datang merasa kecewa, lantaran tak diperkenankan masuk ke dalam rumah persemayamaman abadi.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Apr 2015, 01:25 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2015, 01:25 WIB
Suasana Persemayaman Duo Bali Nine Macetkan Jalan Daan Mogot
Sejumlah wartawan asing dari media televisi Australia tampak menyesaki area depan rumah persemayaman duo Bali Nine, Andrew dan Myuran.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah persemayaman jenazah terpidana mati dijaga ketat polisi di Jakarta Barat. Rekan dan kerabat terpidana mati bahkan tidak diperbolehkan masuk atas permintaan Kedutaan Australia.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam, Rabu (29/04/2015), sejumlah rekan dan kerabat terpidana mati duo Bali Nine yang datang merasa kecewa, lantaran tak diperkenankan masuk ke dalam rumah persemayaman abadi atas permintaan Kedutaan Besar Australia.

Di mata kerabat dan rekan-rekannya, Andrew Chan dikenal sosok yang baik dan penuh insipiratif. Hingga Rabu malam, penjagaan di luar rumah duka abadi pun semakin diperketat.

Rencananya Kamis siang sekitar pukul 14.00 WIB, kedua jenazah terpidana mati duo Bali Nine akan diberangkatkan menuju Australia.

Tidak jauh berbeda dengan duo Bali Nine, jenasah Sylvester Obiekwe Nwolise di Rumah Duka PGI Cikini, Jakarta Pusat, Rabu malam juga dijaga ketat kepolisian. Di dalam nampak kerabat korban duduk di samping peti jenasah korban.

Rencananya jasad Sylvester Obiekwe Nwolise akan diberangkatkan ke Nigeria pukul 08.00 WIB.

Kemudian di persemayaman jenazah terpidana mati Rodrigo Gulartes, selain ditemani keluarga korban, jasad Rodrigo yang disemayamkan di Rumah Duka ST Carolus, juga menarik simpatik pegiat aktifis kemanusiaan. Ketua kontras Haris Azhar mengaku tetap menolak hukuman mati. Besok jenazah Rodrigo akan diterbangkan ke negara asalnya Brasil. (Nda/Rmn)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya