Liputan6.com, Denpasar - Demam batu akik juga melanda Bali yang ternyata memiliki batu akik khas dan unik yakni batu akik Pulaki. Selain memiliki kandungan biji emas, akik Pulaki juga mengandung magnet.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang, Minggu (10/5/2015), puluhan kilogram bongkahan aneka jenis batu akik asli Bali, asal Pulaki, Buleleng, siap diolah. Yang lebih unik, batu akik Pulaki juga memiliki kandungan biji emas serta besi di dalamnya sehingga orang menyebutnya badar emas atau badar besi. Karenanya batu akik Pulaki bisa menempel di magnet.
Batu akik Pulaki Buleleng ada 5 jenis yaitu badar besi, pirus bali, batu krisna, tampak darah, dan hijau tabur emas.
Tingkat kekerasan akik Pulaki setara dengan batu Intan yakni mencapai tingkat 10 seperti yang terlihat di alat pengukur kekerasan batu. (Nda/Yus)
Demam Akik Juga Melanda Pulau Bali
Batu akik Pulaki juga memiliki kandungan biji emas serta besi di dalamnya sehingga orang menyebutnya badar emas atau badar besi.
Diperbarui 10 Mei 2015, 14:39 WIBDiterbitkan 10 Mei 2015, 14:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Sandwich Generation: Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan
Kepribadian Bunga Violet: Makna dan Karakteristik yang Tersembunyi
Sinetron Asmara Gen Z Makin Seru, Mohan Melawan Rama hingga Zara Meminta Aqeela Balikan dengan Fattah
Viral Ajakan Tarik Uang dari Bank Himbara, Nusron Wahid: Nggak Jelas!
Kenangan JK Terhadap Syafruddin, Pernah Jadi Ajudan hingga Ingin Bangun Museum Rasulullah
Perbedaan Kucing Anggora dan Persia, Sering Tertukar Karena Sama Berbulu Panjang
Meski Kader PDIP, Bupati Malang Sanusi Tetap Berangkat Retret Kepala Daerah di Magelang
Retret di Magelang, Kepala Daerah Yogyakarta Asal PDIP Tidak Terlihat
7 Potret Kompak Yayuk Suseno dan Henry Yosodiningrat di Momen Haru Siraman Anak
Hasil Drawing 16 Besar Liga Europa: Manchester United Dapat Lawan Sulit
Gibran Tinjau 2 Puskesmas di Jaktim, Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Efektif
Danantara Bisa Genjot Investasi EBT hingga Ketahanan Pangan