Liputan6.com, Ponorogo - Jatah beras untuk rumah tangga miskin atau raskin untuk sejumlah desa di kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tidak layak untuk dikonsumsi. Kondisi beras pun penuh kutu dan berbubuk.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi, Kamis (14/5/2015), karung beras raskin yang tadinya akan dibagikan pada rakyat miskin di desa Bareng, Ngunut dan Polorejo, Kecamatan Babatan, Ponorogo, ini urung dijual ke warga miskin.
Pasalnya setelah diteliti oleh kepala desa dan warga, kondisi beras sangat buruk. Kondisinya penuh dengan kutu hingga beras berwarna kuning dan hancur akibat dimakan kutu beras.
Advertisement
"Itu sudah banyak hewannya, debunya pun tinggi. Debu itu kan dari sisa-sisa kotoran hewan yang makan beras itu," kata Kepala Desa Bareng, Makmur Karif Rosidi.
Begitu melihat kondisi raskin yang akan mereka beli di kantor desa tidak layak konsumsi, warga pun protes. "Ya kecewa. Masa yang begini disuruh makan? Ya harusnya yang menyehatkan dan juga enak dimakan," ujar Anton, warga desa Bareng.
Hingga saat ini belum jelas apakah Depot Logistik (Dolog) Ponorogo akan mengganti 91 karung beras raskin ukuran 15 kilogram yang ditolak warga tersebut. Namun pihak desa akan segera mengembalikan raskin tersebut ke Dolog setempat. (Nda/Yus)