Sultan HB X: Dewan Saudara Keraton Yogya Itu Siapa?

Sultan HB X menekankan, Dewan Saudara tidak pernah ada dalam organisasi ataupun adat di Keraton Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Mei 2015, 16:29 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2015, 16:29 WIB
Sri Sultan HB X
Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, Dewan Saudara di keraton itu tidak ada. Hal ini terkait rencana adik-adik Sultan yang menggelar pertemuan terkait Sabda Raja dan Dawuh Raja.

Sultan menekankan, Dewan Saudara tidak pernah ada dalam organisasi ataupun adat di keraton. Namun penguasa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu membiarkan jika pertemuan adik-adiknya dianggap Dewan Saudara. Namun ia tak pernah membenarkan ada Dewan Saudara dalam keraton.

"Dewan Saudara ki sopo (Dewan Saudara itu siapa)? Saya ambil inisiatif undang saudara-saudara dari masing-masing ibu untuk musyawarah. Bukan Dewan Saudara. Nggak ada. Keraton Dewan Saudara itu apa? Selama ini nggak ada strukturnya. Kaau anggapan, ya nggak apa-apa," ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (22/5/2015).

Sultan menjelaskan anggapan adanya Dewan Saudara Keraton Yogya dimungkinkan saat wafatnya Sri Sultan HB IX. Saat itu dirinya mengumpulkan seluruh adik-adik dan keluarga keraton. Namun hal itu pun atas inisiatifnya sendiri dan tidak ada aturan keraton yang mengatur itu.

"Nggak ada organisasi Dewan Saudara. Karena itu saya ambil inisiatif bertemu adik-adik saya saat suwargi wafat itu (HB IX)," imbuh Sultan HB X.

Sementara itu adanya rencana GBPH Hadisuryo yang akan menjembatani antara adik dan dirinya, Sultan menepis semuanya. Namun jika Hadisuryo disebut sebagai penengah antara dirinya dan adik adik yang berseteru, Sultan jelas membantah. Sultan hanya menganggap jika Hadisuryo hanya ingin bertemu dengan adik-adik Sultan.

"Hadisuryo nggak ngerti. Ndak, dia itu ingin bertemu dengan rayi-rayi dalem, adik-adiknya. Monggo silakan berbeda pendapat, boleh. Monggo," ujar Sultan.

Sultan menegaskan jika Hadisuryo juga tidak pas jika dijadikan sebagai penengah antara dirinya dan adik-adiknya. Sebab, Sultan tidak memercayai sosok Hadisuryo. "Bagaimana saya percaya sama dia. Lha namanya Kasworo mosok ra ngerti."

Sementara itu pakar sejarah asal Universitas Gadjah Mada, Profesor Joko Suryo mengatakan jika Kasworo atau GBPH Hadisuryo ini mempunyai hubungan yang sangat pribadi dengan Sultan, sehingga Raja Keraton Yogya berkomentar seperti itu. Ia pun tidak ingin berkomentar terlalu jauh terkait Hadisuryo dengan Sultan.

"Itu intern, ya dan pribadi. Kami tidak tahu persis ya, itu intern keluarga. Artinya di luar itu tidak tahu," ujar Joko Suryo

>>>Dianggap Cari Panggung>>>

Dianggap Cari Panggung

Dianggap Cari Panggung

Sri Sultan HB X menganggap pertemuan dengan adiknya GBPH Hadisuryo di Kompleks Keraton Yogyakarta, kemarin atau Kamis 21 Mei 2015 hanya digunakan sebagai panggung. Sultan menjelaskan bahwa sebenarnya kedatangan dari GBPH Hadisuryo dinilai telat dan kehilangan momentum saat Sabda Raja dan Dawuh Raja digelar. Seharusnya Hadisuryo hadir saat kondisi polemik itu muncul.

"Sebetulnya momentum itu lewat. Hadisuryo golek panggung (cari panggung) dari dulu, wartawan nggak mau wawancara sih," ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Jumat (22/5/2015).

Walaupun begitu  tetap menjelaskan apa arti dari Sabda Raja dan Dawuh Raja kepada adik-adiknya yang hadir di keraton. Saat itu Sultan didatangi GBPH Hadisuryo, GBRAy Murdokusumo dan RM Ogy Santige (putra GKR Anom).

"Saya sebetulnya males ditemuin, tapi yang dijokke (maju) mbakyune yowis susah aku. Dia kan nggak mengerti," ujar dia.

Sultan menjelaskan, GBPH Hadisuryo yang mempunyai nama sebelumnya Bendoro Raden Mas Kasworo ini dinilai kurang dikenal masyarakat. Hadisuryo lebih dikenal masyarakat Yogya dengan sebutan Kasworo.

"Tapi salah sih Hadisuryo kan nggak ngerti, wartawan pun nggak ngerti nek Kasworo lagi ngerti. Saya ngga mau nanggapin saja. Wong itu pun hanya cari panggung saja. Jadi yang muncul baru sekarang wis telat," ujar Sultan HB X.

Sebelumnya, adik-adik Sultan yang berasal dari Jakarta telah menemui penguasa Keraton Yogyakarta tersebut untuk meminta kejelasan dan keterangan terkait maksud dan isi dari Sabda Raja dan Dawuh Raja. Saat itu rencananya akan ada pertemuan di antara adik-adik Sultan.

Hasil pertemuan itu nantinya akan diserahkan ke Sultan HB X, terkait sikap mereka terhadap Sabda Raja dan Dawuh Raja. Namun belum diketahui hasil dari pertemuan tersebut. (Ans/Mut)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya