Liputan6.com, Jakarta - Peringatan 9 Tahun Tragedi Lumpur Lapindo jatuh pada hari ini, Jumat (29/5/2015). Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk membantu PT Minarak Lapindo Jaya untuk mengganti rugi rakyat yang terkena dampak.
"Itu kan Lapindo jual-beli, sehingga karena ketidakmampuan Lapindo melakukan transaksi itu maka pemerintah memutuskan untuk menangani untuk kepentingan rakyat tapi dengan cara peminjaman," kata Jusuf Kalla di Mako Paspampres, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Meski demikian, pria yang kerap disapa JK itu menegaskan, pemerintah tidak memberikan keringanan pada PT Lapindo Minarak Jaya. Perusahaan tersebut harus membayar kembali pinjaman dana dari pemerintah.
"Jadi memberikan pinjaman ke Lapindo dibayar ke rakyat nanti Lapindo bayar kembali pada wakunya kepada negara," tegas dia.
‎Dalam Perpres Nomor 14 Tahun 2007, total yang harus dibayarkan PT Minarak Lapindo adalah sebesar Rp 3.829.011.884.620. Tetapi, yang sudah dibayar baru Rp 3.043.404.322.109. Sehingga tanggungan yang masih harus dibayar oleh Lapindo sebesar Rp 785.607.565.711.
Pemerintah memberi batas waktu selama 4 tahun untuk membayar lunas hutang perusahaan yang dipimpin Nirwan Bakrie tersebut. Peminjaman uang belum terealisasi karena masih ada pembahasan soal peminjaman. (Mvi/Mut)
9 Tahun Tragedi Lapindo di Mata Wapres JK
JK menegaskan, pemerintah tidak memberikan keringanan pada PT Lapindo Minarak Jaya.
diperbarui 29 Mei 2015, 13:12 WIBDiterbitkan 29 Mei 2015, 13:12 WIB
JK juga membantah menerima sms dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Kamis (8/5/14). (Liputan6.com/Faisal R Syam)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Kasus Percobaan Bunuh Diri dalam Sehari di Rote Ndao, Isyarat Apa?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 28 Januari 2025
Dilatih Usaha Barbershop, Pemuda di Pedalaman Kalimantan Diajak Buka Usaha
Maling di Bogor Kena Apes, Ditangkap Saat Kembali Ambil Motor yang Ditinggal Kabur
Fenomena 'Brain Drain', Pakar UGM Desak Hentikan Rekrutmen Kerja Jalur 'Ordal'
Mbah Moen Ungkap Fakta Jumlah Pintu Surga Sama dengan Anggota Sujud, Simak Penjelasannya
DPRD Minta Pemprov Jakarta Segera Mengecek Ketersediaan Elpiji 3 Kg Jelang Ramadan
Gak Ada Akhlak! Mahasiswa di Kupang Curi Uang Gereja untuk Kencani Wanita
Khawatirkan Nasib Anak Cucu Kelak, Ini yang Mesti Dilakukan Menurut Gus Baha
WNI Tewas Ditembak, DPR Minta Pemerintah Malaysia Tak Menutupi Kasus Ini
Nelayan Buru-Buru Cabut Bambu Bekas Budidaya Kerang Hijau, Khawatir Isu Miring Pagar Laut
Sederet Alasan Astronaut Tidak Bisa Mendarat di Saturnus