Politisi Golkar: Penggunaan Ijazah Palsu Rusak Mental Anak Bangsa

Ini mencerminkan minimnya penghargaan untuk proses positif untuk menghasilkan produk yang terbaik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Jun 2015, 22:03 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2015, 22:03 WIB
ijazah palsu
Ijazah palsu yang diamankan polisi. (Liputan6.com/Audrey Santoso)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggaungkan semangat revolusi mental. Namun, seiring berjalan waktu, wacana ijazah palsu bak bola salju yang bergulir.

Baru-baru ini, Lembaga Swadaya Masyrakat Forum Kalimantan Membangun melaporkan Iwan Kurniawan yang merupakan Anggota Komisi III DPR ke Mahkamah Kehormatan Dewan terkait dugaan kepemilikan ijazah palsu.

Politikus Golkar yang baru-baru ini mengadakan sidang terbuka terkait gelar doktoralnya di Universitas Indonesia, Fayakhun Andriadi, angkat bicara. Dia menilai, jika memang terbukti menggunakan ijazah palsu, ini bisa merusak moral bangsa.

"Proses pintas, akan merusak mental anak bangsa secara sistematis, ujungnya merusak kelangsungan bangsa itu sendiri. Sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak malu untuk berbohong. Maunya serba instan, serta merendahkan nilai-nilai kerja keras dalam berproses," ujar Fayakhun kepada Liputan6.com, Jumat (6/5/2015).

Menurut dia, bila ada pejabat yang melakukan pemalsuan ijazah tersebut, itu sebagai cerminan minimnya penghargaan proses positif dalam menghasilkan produk yang terbaik.

"Bangsa ini baru akan menjadi bangsa yang maju. Ketika sudah bisa menghargai proses, menghargai kerja keras, proses yang benar akan menghasilkan produk yang terbaik," pungkas Fayakhun.

Irwan Kurniawan yang merupakan politikus Gerindra sebelumnya dilaporkan ke MKD DPR lantaran diduga memiliki ijazah palsu. Irwan menggunakan ijazah tersebut saat mencalonkan diri menjadi anggota DPR.

Menurut LSM Forum Kalimantan Membangun, hal ini telah dikonfirmasi ke rektor Universitas Tri Tunggal Surabaya, yang menyebut nama yang bersangkutan tidak terdaftar dalam kampus tersebut. (Bob/Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya