Ingin Kabar Gembira sebelum Meninggal Berupa Surga? Ini Pesan Ustadz Adi Hidayat

“Seseorang yang menjaga keimanannya sampai wafat, Allah siapkan kabar gembira. Bahkan sebelum meninggal dunia, sudah dijamin surga baginya,” ujar Ustadz Adi dengan tegas dalam salah satu kajiannya, dikutip Jumat (11/4/2025)

oleh Liputan6.com Diperbarui 12 Apr 2025, 11:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 11:30 WIB
UAH
Ustadz adi Hidayat (SS TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti mendambakan kehidupan yang tenang, bahagia, dan berakhir dengan kabar baik dari Allah. Namun tidak semua orang mengetahui bagaimana cara mendapatkannya, apalagi jika bicara tentang surga sebagai balasan tertinggi.

Dalam Islam, surga dijanjikan bagi mereka yang benar-benar beriman dan menjalani kehidupan dengan amal saleh. Bukan hanya janji semata, tetapi juga ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an yang bisa menjadi motivasi untuk istiqamah.

Salah satu pesan penting datang dari pendakwah muda yang dikenal dengan penyampaian yang lugas dan mendalam, Ustadz Adi Hidayat (UAH). Ia menekankan bahwa Allah telah memberikan jaminan kabar gembira bagi hamba-hamba yang taat.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi menjelaskan bahwa siapa pun yang menjaga keimanan dan konsisten dalam amal saleh hingga akhir hayat, maka Allah akan memberikan kabar gembira bahkan sebelum ia wafat.

“Seseorang yang menjaga keimanannya sampai wafat, Allah siapkan kabar gembira. Bahkan sebelum meninggal dunia, sudah dijamin surga baginya,” ujar Ustadz Adi dengan tegas dalam salah satu kajiannya, dirangkum dari video yang diunggah di kanal YouTube @Hasanahislamofficial, dikutip Jumat (11/4/2025).

Tayangan tersebut memuat pembahasan mendalam tentang keutamaan iman dan amal saleh dalam pandangan Al-Qur’an.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Landasan Kabar Gembira Ada di Surat Al-Baqarah Ayat ke-25

Ilustrasi Al-qur'an
Ilustrasi Al-Qur'an (sumber: GR Stocks)... Selengkapnya

Ustadz Adi Hidayat kemudian merujuk langsung pada firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat ke-25 sebagai landasan dari kabar gembira yang dimaksud. Ayat tersebut berbunyi:

وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًاۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًاۗ وَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

wa basysyirilladzîna âmanû wa ‘amilush-shâlihâti anna lahum jannâtin tajrî min tahtihal-an-hâr, kullamâ ruziqû min-hâ min tsamaratir rizqang qâlû hâdzalladzî ruziqnâ ming qablu wa utû bihî mutasyâbihâ, wa lahum fîhâ azwâjum muthahharatuw wa hum fîhâ khâlidûn.

Artinya: Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.

Menurut Ustadz Adi, ayat ini bukan hanya menjanjikan tempat indah, tetapi juga menegaskan bahwa surga itu memiliki ragam. Tidak hanya satu, namun banyak jenis surga tergantung amalnya.

“Surga itu ada delapan pintu utama. Masing-masing pintu sesuai dengan amal unggulan seseorang,” jelasnya.

Ia menyebutkan, ada pintu khusus bagi yang rajin tahajud, yaitu Babut Tahajud. Bagi yang tekun puasa, disediakan Babur Rayyan. Yang dermawan akan disambut Babus Sadaqah.

Bahkan, lanjut Ustadz Adi, ada satu hamba yang saat dihisab, seluruh pintu surga saling berseru ingin menyambutnya. Nama hamba itu dipanggil oleh tiap-tiap pintu karena amalnya yang luar biasa.

 

Pintu Surga Berebut Menyambut

nama nama surga
ilustrasi surga ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

“Begitu selesai hisab, semua pintu surga bersautan, Si Fulan masuk dari sini! Si Fulan dari pintu ini!” ujarnya sambil menggambarkan suasana agung itu.

Keistimewaan tidak berhenti di situ. Ada satu golongan yang disambut langsung oleh seluruh malaikat di pintu surga, bahkan diperkenankan membawa orang tua, pasangan, hingga keluarga besar.

Itulah golongan Ahlul Qur’an. Mereka yang hidupnya senantiasa terikat dengan Al-Qur’an, membaca, memahami, dan mengamalkannya, serta mengajarkannya kepada orang lain.

Surga bukan hanya tempat akhir yang dijanjikan, namun juga simbol keberhasilan hidup yang sebenarnya. Jalan menuju ke sana harus dimulai dari sekarang, bukan nanti.

Ustadz Adi mengajak setiap Muslim untuk mulai menguatkan iman dan memperbaiki amal saleh, sebab kabar baik seperti ini tidak datang untuk orang-orang yang abai terhadap agama.

Pesan ini menjadi pengingat agar hidup tak sekadar mengejar dunia, tapi juga menanam amal sebagai bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat nanti.

Konsistensi adalah kunci. Jangan remehkan amal kecil jika dilakukan terus menerus dengan keikhlasan, karena bisa menjadi pembuka pintu surga yang luas.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya