Liputan6.com, Jakarta - Panitia seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi mendatangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Budi Gunawan. Kedatangan 6 anggota pansel itu untuk meminta bantuan Kapolri melacak rekam jejak para calon pimpinan KPK.
"Kita minta bantuan Polri melacak jejak rekam calon pimpinan. Tadi Polri setuju untuk penelusuran jejak calon. Dan itu penting sekali," kata Ketua Pansel KPK, Destry Damayanti, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2015).
Anggota pansel lainnya, Yenti Garnasih menuturkan, kunjungannya ini sebagai rangkaian kerja tim untuk mendengarkan banyak masukan dari para penegak hukum. Rencananya, tim Pansel KPK juga meminta hal yang sama kepada Kejagung, BIN dan PPATK untuk mendapat rekam jejak Capim KPK.
"Berharap didukung karena kepentingan bangsa yang besar. Ketemunya mungkin minggu depan," jelas Yenti.
Pendaftaran calon pimpinan KPK dibuka sejak Jumat 5 Juni 2015. Sudah ada 15 nama yang resmi mendaftar ke pansel sampai hari ini. Yenti mengatakan ke-15 orang yang mendaftar tersebut berasal dari latar belakang beragam, mulai aktivis, PNS, akademisi sampai pengusaha.
"Ada 15 orang ya itu tadi ada PNS, aktivis, pengusaha. (Parpol) belum," ujar Yenti.
Sebelumnya, Juru Bicara Pansel KPK Betti Alisjahbana mengaku tidak bisa menyebut siapa nama-nama yang telah mendaftar. Pansel baru bisa mengumumkan nama-nama yang mendaftar jika administrasi pendaftar dinyatakan lengkap.
Betti optimistis jumlah pendaftar akan terus bertambah hingga hari terakhir pendaftaran pada 24 Juni. "Harus optimistis. Biasanya di belakang banyaknya. Orang mesti bikin makalah dulu, tapi baguslah," ucap dia.
Pansel berjanji akan mencari orang-orang yang berkualitas untuk memimpin KPK periode mendatang. (Bob/Mut)