Para Elite Golkar Diminta Segera Siuman

Tim penjaringan bersama Partai Golkar untuk mencari calon kepada daerah sebagai bagian kesepakatan Islah masih belum dijalankan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Jun 2015, 09:06 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2015, 09:06 WIB
Kemesraan Dua Kubu Golkar Saat Islah Terbatas
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Ketum Partai Golkar versi munas Bali Aburizal Bakrie, Ketum Partai Golkar versi munas Ancol Agung Laksono berjabat tangan setelah penandatanganan kesepakatan islah di Jakarta, Sabtu (30/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Meski telah melakukan islah sementara yang disaksikan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, baik kubu Agung Laksono dan kubu Aburizal Bakrie atau Ical masih saja berseteru. Bahkan, tim penjaringan bersama untuk mencari calon kepada daerah sebagai salah satu bagian dari kesepakatan Islah masih belum dijalankan.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago meminta agar para elite Golkar segera siuman untuk menyelamatkan partai berlambang pohon beringin itu.

"Elite Golkar harus siuman bahwa konflik Golkar bukan hanya konflik internal, namun sumber konflik juga ada campur tangan pihak luar yang memang sengaja mau menghancurkan Golkar. Dimana dengan cara konspirasi politik belah bambu," ujar pria yang akrab disapa Ipang itu kepada Liputan6.com, Minggu (14/6/2015).

Meski enggan menjelaskan lebih dalam siapa pihak luar tersebut, akademisi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu pun meminta, jelang Ramadan ini, kedua kubu harus segera berhenti menyerang.

"Hentikan saling menyerang, saling menyalahkan dan memfitnah antara salah satu kubu," ujar Ipang.

Menurut dia, Ramadan bisa menjadi momentum kedua kubu untuk duduk bersama dan bicara solusi satu sama lain.

"Kedua kubu untuk duduk bersama mempersiapkan Pilkada dan bermusyawarah secara bersama untuk mencapai kesepakatan. Publik yakin Golkar segera bisa untuk kembali berjaya dalam pertarungan Pilkada," pungkas Ipang. (Mut/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya