Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei lembaga Periskop Data menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat Ibukota terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih di bawah 50%.
Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk menilai wajar, jika masyarakat belum puas terhadap Gubernur yang akrab disapa Ahok itu.
Hamdi mengatakan, masyarakat akan menjadikan masalah kemacetan dan banjir sebagai indikator kesuksesan seorang gubernur di Jakarta. Padahal, 2 masalah itu membutuhkan waktu relatif panjang untuk penyelesaian.
"Ya, sebenarnya wajar kalau masyarakat masih belum puas. Karena indikator keberhasilan yang diperlukan publik, masalah banjir dan kemacetan itu kan penyelesaiannya jangka panjang," kata Hamdi usai jumpa pers hasil survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/6/2015).
Menurut Hamdi, masalah kemacetan dan bajir tidak akan selesai 5 sampai 10 tahun. Butuh waktu 20 sampai 30 tahun, jika mau serius mengatasi 2 'penyakit kronis' Jakarta itu.
"Realistiknya itu 20 tahun 30 tahun kalau kita serius menangani itu. Itu publik baru bisa merasakan betul publik dampaknya," ujar dia.
Hamdi menerangkan, 2 masalah Jakarta itu memang sudah sejak lama ada. Sebuah warisan turun-menurun dari para gubernur sebelum-belumnya.
Karena itu, Hamdi meminta, agar masyarakat tak berharap dan berekspetasi lebih banyak kepada Ahok dapat menyelesaikan 2 masalah itu dalam waktu yang singkat.
Sebab, lanjut Hamdi, ketika 2012 lalu saat Joko Widodo dan Ahok terpilih menjadi pemimpin DKI Jakarta, masyarakat berpikir mereka adalah manusia super yang bisa menyelesaikan masalah dalam waktu 2 tahun.
"Mungkin dulu masyarakat ketika Jokowi-Ahok terpilih, ada ekspektasi yang berlebihan. Mereka berpikir seolah-olah ketemu orang yang super yang bisa menyelesaikan masalah Jakarta dalam waktu 1 atau 2 tahun. Ya tidak mungkin. Saya kira itu jadi faktor kenapa hasil survei ke masyarakat yang tidak puasnya hampir 50%. Jadi wajar saja," pungkas Hamdi.
Dalam survei ini, Periskop Data menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilaksanakan pada 1 Juni sampai 7 Juni 2015 dengan melibatkan 500 responden.
Survei ini dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta yang tersebar di 6 kabupaten/kota meliputi, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Secara statistik, sampel 500 responden dari tingkat populasi Jakarta ini memiliki margin of error sebesar plus minus 4,4%. (Rmn/Sss)
2 Masalah Jakarta Ini Bikin Warga Belum Puas Kinerja Ahok
Menurut Hamdi, masalah kemacetan dan bajir tidak akan selesai 5 sampai 10 tahun.
Diperbarui 16 Jun 2015, 20:31 WIBDiterbitkan 16 Jun 2015, 20:31 WIB
Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama meresmikan serangkaian kegiatan peringatan HUT Ibu Kota ke-488 di Taman Fatahillah, Jakarta, Minggu (31/5/2015). Tema peringatan HUT ke-488 yakni, Jakarta modern, kreatif, dan berbudaya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Liga IndonesiaMayoritas Timnas Indonesia U-17 Jebolan EPA Liga 1
8 9 10
Berita Terbaru
Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Global, Bagaimana Nasib Pasar Modal RI?
Prabowo ke Majalengka, Akan Panen Raya Bersama Petani di 14 Provinsi
Potret Warga Gaza Mengubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Minyak
Gempuran Drone Israel Tewaskan 2 Orang di Lebanon, Salah Satunya Penyintas Serangan Pager
Jarang Tersorot, Mengenal Sosok Raden Euis Handayani, Istri Sufmi Dasco Ahmad
Derby Manchester Mirip Laga Persahabatan, Ruben Amorim Balas Omelan Pedas Legenda Manchester United
Jangan Simpan 4 Pecahan Rupiah Ini Terlalu Lama, Simak Alasannya!
Obat Asam Urat Resep Dokter: Solusi Efektif Mengatasi Nyeri dan Peradangan Sendi
Samsung Bakal Tunda Peluncuran Galaxy S25 Edge, Kapan?
Uniknya Kue Karawo, Sajian Ikonik Lebaran Ketupat di Gorontalo
Eza Gionino Gabung ke Sinetron SCTV Cinta di Ujung Sajadah, Tertantang Pertama Kali Jadi Lawan Main Cut Syifa
6 Gaya Edgy Aurel Hermansyah saat Liburan di Madrid, Hijab Look-nya Curi Perhatian