Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Ahok

Tingkat kepuasan masyarakat DKI terhadap Gubernur Ahok lebih tinggi daripada yang tidak.

oleh Oscar Ferri diperbarui 16 Jun 2015, 14:34 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 14:34 WIB
Kilas Balik Ahok, Gubernur Baru Jakarta
Pada tahun 2004 Basuki Tjahaja Purnama terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Kabupaten Belitung Timur (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dibenci sekaligus dicinta. Kalimat ini cocok ditujukan untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebab, hasil survei Periskop Data menunjukkan, masyarakat DKI Jakarta lebih puas dengan kinerja Ahok ketimbang pimpinan Ibukota lainnya, Djarot Saiful Hidayat.

Pada survei tersebut, tingkat kepuasan masyarakat DKI terhadap Gubernur Ahok lebih tinggi daripada yang tidak puas.

"Sebanyak 48,2% menyatakan puas terhadap kinerja Basuki Tjahja Purnama, sedangkan yang tidak puas 47,2%," kata Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhammad Yusuf Kosim, dalam jumpa pers hasil survei 'Membedah Kinerja Pemimpin DKI Jakarta di Tengah Polemik Gubernur-DPRD' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/6/2015).
‎
Sementara, hasil untuk Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful‎, 29,6% responden menyatakan puas dengan kinerjanya. Sebanyak 41,8% responden lainnya menyatakan tidak puas.

"Meski begitu, tingkat kepuasan terhadap Basuki Tjahja Purnama dan Djarot masih di bawah rata-rata kepuasan," kata Kosim.

Survei tersebut juga mengupas satu per satu kinerja kedua pemimpin itu dari bidang politik, ekonomi, sosial, keamanan, dan penegakan hukum. Untuk bidang politik, 32% responden‎ menyatakan puas terhadap keduanya dan 36,6% lainnya menyebut tidak puas.

Pada bidang ekonomi, hanya 30,6% responden yang puas dan mayoritas, 45,6% tidak puas. Pada bidang sosial, ada 48% responden yang mengatakan puas dan 35,8% tidak puas.‎

Kemudian di bidang keamanan, respoden yang puas 53,2% dan yang tidak puas 32,8%. Sementara di bidang penegakan hukum 49% menyatakan puas dan 30,8% tidak puas.

"Untuk bidang sosial, keamanan, dan penegakan hukum‎ masih bisa lebih baik dari bidang politik dan ekonomi," kata Kosim.

Pada survei ini, Periskop Data menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilaksanakan pada 1-7 Juni 2015 dengan melibatkan 500 responden.

Survei dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta meliputi, Jakarta‎ Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Secara statistik, sampel 500 responden dari tingkat populasi Jakarta memiliki margin of error 4,4%.‎ (Bob/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya