Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas dengan beberapa menteri di bawah koordinator Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Mereka membahas mengenai penanganan Pengungsi bencana Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara.
Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta agar relokasi pengungsi Gunung Sinabung bisa dipercepat. Jokowi juga mengkritik lambatnya pembangunan rumah pengungsi di kawasan tersebut. Dari 370 rumah yang sudah dibangun pemerintah, baru sekitar 130 rumah yang sudah ditempati.
"Ini perlu kita percepat sehingga para pengungsi bisa didorong untuk masuk ke lokasi relokasi," ujar Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai penanganan pengungsi Gunung Sinabung di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/6/2015).
Tidak hanya soal tempat tinggal, Jokowi juga menyinggung soal ketersediaan lapangan pekerjaan bagi para pengungsi.
"Artinya perlu juga lahan pertanian untuk memberikan mereka pekerjaan yang baru seperti yang sudah mereka kerjakan di tempat yang lama," ucap Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu menegaskan, masalah-masalah yang berkaitan dengan pengungsi harus segera ditangani agar semua yang ada di lapangan bisa merasakan kehadiran pemerintah. Tindakan tersebut perlu dilakukan guna mencegah jatuhnya korban akibat erupsi Gunung Sinabung yang terus berlangsung.
Tampak hadir dalam rapat terbatas soal pengungsi Sinabung itu, antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Lalu Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Widjajanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Staf Presiden Luhut B Pandjaitan‎. (Mut)
Jokowi: Pengungsi Gunung Sinabung Perlu Lahan Pertanian
Tidak hanya soal tempat tinggal, Jokowi juga menyinggung soal ketersediaan lapangan pekerjaan bagi para pengungsi Gunung Sinabung.
diperbarui 18 Jun 2015, 16:29 WIBDiterbitkan 18 Jun 2015, 16:29 WIB
Presiden Jokowi memantau Ruang Pemantauan Ekspor Impor di Indonesia Port Corporation (IPC) Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (17/6/2015). Jokowi mencatat ada ketidakefisienan mencapai Rp 780 T dalam pengelolaan pelabuhan tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Aspek Fisik dan Non Fisik Kepribadian Manusia: Memahami Kompleksitas Diri
Profil Wiwoho Basuki Ayah Widiyanti Putri Wardhana, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Menurut Forbes
Glodok Plaza Disebut Tak Penuhi Syarat Keselamatan Kebakaran, Manajemen Buka Suara
Cara Lapor SPT Tahunan Online: Panduan Lengkap dan Mudah
Sujud Syukur, Apakah Harus Wudhu seperti Mau Sholat? Penjelasan Buya Yahya
6 Chat Driver Ojol Salah Kirim Ini Bikin Dahi Berkerut, Penumpang Jadi Bingung
Fahmi Bachmid Jelaskan Kronologi Pemindahan Lolly ke Tempat yang Lebih Eksklusif
Matchday 7 Liga Champions 2024/2025, AC Milan Menang 1-0 Melawan Girona
7 Model Rambut French Crop, Gaya Makin Modis di Tahun 2025
Ada yang Ditendang, Intip Daftar Terbaru Saham Indeks IDX80
Rambut Rontok? Coba 9 Cara Alami Ini untuk Menumbuhkannya Kembali
Fungsi Mineral: Peran Penting dan Manfaatnya bagi Tubuh