Menag Pasrah Jika Kena Reshuffle

Sebagai pembantu presiden, dia tidak ingin banyak berkomentar terkait isu resuffle.

oleh Yanuar H diperbarui 24 Jun 2015, 06:54 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 06:54 WIB
Konferensi Wanita Buddhis Internasional
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Sri Sultan HB X menghadiri pembukaan Konferensi Wanita Buddhis Internasional Sakyadhita ke-14 di Yogyakarta, Selasa (23/6/2015). (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tidak ingin berkomentar terkait isu pergantian menteri di Kabinet Kerja. Lukman mengatakan reshuffle kabinet mutlak kewenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebagai pembantu presiden, dia tidak ingin banyak berkomentar terkait isu reshuffle. Dia hanya akan melakukan tugas dan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

"Apalagi reshuffle. Reshuffle itu urusan presiden," ujar Lukman di Bangsal Kepatihan Yogyakarta usai membuka Kongres Wanita Buddhis, Selasa (23/6/2015).

Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi ketika memang layak diganti. Dia percaya presiden bisa menilai menteri mana yang layak diganti atau tidak.

Politikus PPP ini juga mengaku tidak tahu-menahu soal reshuffle. "Jangan tanya ke saya," tukas Lukman.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meminta 34 menteri Kabinet Kerja menyerahkan laporan kinerja. Laporan yang diminta langsung oleh Jokowi ini, mengindikasikan akan dilakukan reshuffle kabinet.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Jokowi belum mengajaknya berdiskusi tentang reshuffle kabinet. Dia mengatakan laporan bisa diminta kapan saja oleh presiden untuk evaluasi. (Bob/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya