Tes Kebohongan Kedua untuk Ibu Angkat Angeline

Gagalkah tes kebohongan ibu angkat Angeline, Margriet yang pertama?

oleh Dewi Divianta diperbarui 28 Jun 2015, 10:12 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2015, 10:12 WIB
Ibu Angeline
Margrieth Megawe, tersangka pembunuh Angeline

Liputan6.com, Denpasar - Ibu angkat Angeline, Margriet Megawe dijadwalkan akan kembali menjalani pemeriksaan menggunakan lie detector atau tes kebohongan dalam waktu dekat. Seperti diungkapkan Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie.

"Ya, kapan saja dibutuhkan akan dilakukan tes kebohongan ulang. Seperti halnya kita menjadikan TKP sebagai laboratorium penyidikan," kata Sompie di Mapolda Bali, Minggu (28/6/2015).

Sementara itu Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto menyatakan, rencana tes kebohongan kedua yang dijalani Margriet ini bukan lantaran gagalnya pelaksanaan tes pertama.

"Bukan gagal, ini hanya sebuah alat apabila tidak sesuai ya wajar kan," ujar Hery.

Dia mengatakan, dalam uji kebohongan ini dibutuhkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Seperti kondisi pikiran yang tenang, tak ada tekanan, dan tempat tes kebohongan yang kondisinya tak ramai atau ribut.

Hery pun berharap, hasil tes kebohongan Margriet ini dapat bermanfaat untuk penyelidikan kasus pembunuhan Angeline. Meski dia mengaku tak mengetahui persis akurasi alat yang mengecek kejujuran dari detak jantung dan keringat itu.

"Akurat atau tidak, tak tahu. Tapi, inilah metode yang sering digunakan. Kita serahkan semua kepada penyidik dalam mengumpulkan bukti-bukti," tandas Hery.

Namun, dia menyatakan, hasil dari lie detector ini bukanlah akhir dari pemeriksaan terhadap Margriet.

Angeline ditemukan tewas dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali pada 10 Juni 2015. Sebelumnya pada 16 Mei, Angeline dilaporkan hilang oleh ibu angkatnya.

Polisi telah menetapkan Agustinus Tae sebagai tersangka pembunuhan dan telah memeriksa 24 saksi lainnya. Sementara ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak. (Ndy/Ein)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya