Wapres JK: Menteri Hina Presiden Bisa Diberi Tindakan

Wapres Jusuf Kalla mengatakan, dia belum tahu menteri yang menghina Jokowi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 29 Jun 2015, 17:41 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2015, 17:41 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo ‎mengatakan, ada menteri yang menghina Presiden Jokowi. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, hal tersebut tidak pantas dilakukan seorang menteri.

"‎Tentu saja tidak pantas. Siapa saja, pembantu atau siapa, menteri, masak mengecilkan atasan. Tidak pantaslah itu," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/6/2015).

JK menuturkan, hinaan tersebut tentu harus ada konsekuensi. Konsekuensi bisa bermacam-macam, salah satunya adalah reshuffle menteri.

"‎Ya tergantung memang kalau demikian tentu harus ada tindakan-tindakan," tutur dia.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, dia belum tahu menteri yang menghina Jokowi. Ia juga belum mendengar rekaman percakapan hinaan tersebut.

"‎Saya belum tahu, saya belum sempat bicara dengan Mendagri. Saya belum tahu apa yang dimaksud. ‎Saya tidak pernah dengar juga. Belum pernah dengarlah," imbuh dia.

‎"Ya tentu Presiden kan pegang data semua staf ini, ya pasti tahu," tandas JK.

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengungkapkan ada menteri yang menghina Presiden Jokowi. Hinaan ini pun terekam dan sudah didengar langsung oleh Jokowi.

"Siapa menteri tersebut yang dalam tanda petik tidak loyal, apalagi mengecilkan arti presiden. Saya sebagai Mendagri ada datanya, saya kira Pak Presiden sudah tahu‎," ucap Tjahjo usai buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Minggu 28 Juni 2015.

‎"Pasti dong (terekam). (Siapa menteri itu) bukan hak saya menyampaikan," tambah dia.

Menurut Tjahjo, apa yang dilakukan oleh menteri yang menghina Jokowi bak kacang lupa kulitnya atau tidak tahu terima kasih. Ia menilai tidak pantas seorang menteri menghina pimpinannya. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya