Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengirimkan surat kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk mengikutsertakan personel Brimob dalam progam Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pasukan Raider TNI di Pusdiklat Kopassus Batujajar, Bandung.
Sebagai mitra kerja Polri, Komisi III DPR menilai permintaan Kapolri untuk melatih Brimob sudah sesuai dengan kebutuhan Polri. Lantaran selama ini, Brimob merupakan andalan menangkap teroris di dalam hutan yang tergabung dalam Detasemen Khusus (Densus) 88.
"Yang meminta Kapolri, saya rasa itu sesuai kebutuhan, selama ini kan Brimob satu-satunya yang diharapkan menyiasati agar teroris bisa tertangkap, apalagi dalam permainan hutan, kan banyak hutan mainnya, dikejar ke hutan larinya, spesialinya memang pada Brimob," kata anggota Komisi III DPR Musllim Ayub di Jakarta, Selasa 28 Juli 2015.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, rencana tersebut tidak menyalahi aturan yang ada. Meskipun, usulan Kapolri ini belum pernah disampaikan ke Komisi III.
"Sepanjang bermanfaat bagi kepentingan negara dan tidak melanggar aturan itu tidak masalah. Kita tidak ada unsur politis apa-apa," ucap Muslim.
Ditempatkan di Daerah Konflik
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa mengatakan, peningkatan kualitas Brimob sebaiknya dilakukan untuk daerah konflik. Lantaran, jika pelatihan tesebut diberikan kepada personel Brimob di Pulau Jawa akan menciptakan arogansi Kepolisian.
"Kita lihat Brimob dalam konteks daerah yang kita-kira ada separatis lah ya, mungkin seperti daerah Aceh, Papua yang memang harus dilatih dengan kualitas seperti Kopasus. Yang jadi soal ini bicara tentang karir orang kalau mau di-upgrade di situ (daerah konflik), tapi kalau Brimob di Jawa, ini bisa memperkuat arogransi kepolisian," kata Desmond.
Oleh karena itu, Desmond berpandangan, Kapolri harus berhati-hati dalam menempatkan orang yang akan ikut pelatihan. Karena menurutnya, Brimob bergaya Kopasus merupakan hal yang perlu dikhawatirkan.
"Jadi, menurut saya kita harus berhati-hati mensikapinya, kalau bilang perlu ya perlu. Tapi, seberapa banyak keperluannya. Kapolri harus hati-hari menempatkan orang. Karena Brimob bergaya Kopasus ini mengkhawatirkan. Konflik Polisi dan TNI, tidak dilatih khusus saja seimbang gitu loh, khawatirnya ini memperkuat konflik antar korps," papar Desmond.
Namun demikian, politisi Partai Gerindra ini mendukung rencana pelatihan tersebut. Tapi, ia menegaskan, rencana itu harus dilakukan secara hati-hati.
"Karena konflik satuan TNI-Polri harus diwaspadai. Karena kalau Polisi ke depan lebih terlatih, unsur pendekatan Linmas dan Shabara jadib hilang. Apakah semua Brimob akan berkarir di Brimob, kan tidak. Ketika, dia ditempatkan di satuan terirorial (Polda dan Polres), wajah garang akan tetap ada. Ini, akan jadi wajah Kepolisian," tandas Desmond. (Tnt/Mut)
DPR: Brimob Dilatih Raider Sudah Sesuai Kebutuhan
Anggota Komisi III DPR Musllim Ayub menilai, rencana mengikutsertakan Brimob dilatih Raider tidak menyalahi aturan yang ada.
Diperbarui 29 Jul 2015, 08:57 WIBDiterbitkan 29 Jul 2015, 08:57 WIB
Suasana usai sidang paripurna di Komplek Parlemen, Jakarta. Jumat (24/04/2015). Sidang Paripurna yang beragendakan Laporan Komisi III DPR RI terhadap Hasil Pembahasan atas RUU. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dari Jakarta ke Samarkand: WNI Perkenalkan Warisan Imam Bukhari untuk Dunia Muslim
Hasil Liga Inggris: Kalahkan Manchester City di Etihad, Liverpool Jauhi Kejaran Rival
Tujuan Infus dan Manfaatnya bagi Kesehatan Pasien
Bolehkah Makmum Masbuq Tak Baca Al-Fatihah karena Imam Keburu Rukuk? Ini Penjelasan UAH
Geger Penemuan Mayat Bayi Dekat Kampus Untirta Banten
Kemenag Siapkan Aturan Baru, Zakat Usaha Produktif Akan Diatur Secara Terpisah dengan Mal dan Fitrah
Resep Pecak Ikan Nila: Hidangan Lezat Khas Betawi yang Menggugah Selera
Mengenal Warung Tumpang Koyor Mbah Rakinem, Kuliner Khas di Salatiga
Cuaca Mulai Membaik, 7 Kawasan Wisata Nonpendakian di Gunung Rinjani Dibuka Kembali
Ingin Hati Lebih Tenang? Lakukan Ini sebelum Tidur Kata Ustadz Adi Hidayat
Truk Maut di Sungai Segeti Berhasil Dievakuasi, 9 Orang Masih Hilang
Kiat Puasa Sehat untuk Penderita Penyakit Komorbid