Ahok Rayu Pemilik Toko Buku Beri Diskon ke Pemegang KJP

Sehingga siswa memiliki tabungan dari potongan harga setiap kali membeli keperluan sekolah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 30 Jul 2015, 10:03 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2015, 10:03 WIB
20150729-Ahok Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus UPS
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7). Ahok diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan UPS untuk tersangka Alex Usman dan Zaenal Soleman. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Polemik penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) terus bergulir. Masih banyak warga yang bersikeras dana di KJP bisa diambil secara tunai sekaligus.

Meski begitu, banyak pula warga yang sudah mengerti cara penggunaan KJP yang benar. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun senang melihat warga yang beli keperluan sekolah di toko buku menggunakan KJP.

"Kemarin saya dapat foto ada ibu-ibu sama anaknya bisa belanja buku, tas segala macem di Gunung Agung. Wah, saya senang banget nih. Ini yang saya mau," ungkap Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Awalnya Ahok ingin memanfaatkan Jakbook 2015 sebagai lokasi pembelian keperluan sekolah pemegang KJP. Hanya saja, harga keperluan sekolah di pameran itu justru lebih mahal dibanding harga pasaran.

Mantan Bupati Belitung Timur itu lalu meminta orangtua, guru, dan siswa untuk membeli keperluan sekolah di toko-toko buku atau toko apa pun yang memiliki electronic data capture (EDC), mesin untuk menggesek ATM atau kartu kredit. Sehingga pemegang KJP tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke pameran.

Guna memudahkan para pemegang KJP, kini Ahok meminta jajaran Bank DKI untuk merayu para pemilik toko buku agar memberi diskon. Sehingga siswa memiliki tabungan dari potongan harga setiap kali membeli keperluan sekolah.

"Sekarang kita minta Bank DKI ke Gunung Agung dan toko-toko buku besar untuk minta bisa enggak KJP kasih diskon 10% misalnya atau ada 20%. Kalau itu ada mereka bisa belanja di mana saja selama ada tanda ATM bersama atau Prima. Kalau bisa lakukan seperti itu dia bisa langsung belanja," jelas Ahok.

Dia juga mendapat beberapa foto penggunaan KJP di toko-toko buku sudah mulai mendapat pelayanan baik. Bahkan, ada manajer yang menemani para orangtua dan siswa pemegang KJP saat berbelanja di toko mereka.

"Ini yang saya maksud, artinya mereka oke jalan. Banyak masyarakat yang sudah ngerti, ini kan ATM ini kartu debit yang kita kasih. Jadi KJP bukan cuma sekadar kartu, ini ATM," tutup Ahok. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya