Rencanakan Bom Gereja dan Polisi, 3 Teroris Solo Ditangkap

Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menangkap 3 tersangka teroris di Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 14 Agu 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2015, 15:00 WIB
Rencanakan Bom Gereja dan Polisi, 3 Teroris Solo Ditangkap
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Noer Ali. (Reza Koncoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menangkap 3 tersangka teroris di Solo. Berdasarkan pengakuan para tersangka, mereka akan melakukan aksi pengeboman pada tanggal 17 Agustus 2015 di Kota Solo.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Noer Ali mengatakan berdasarkan hasil operasi Densus 88 Mabes Polsi di wilayah Surakarta telah berhasil menangkap 3 tersangka teroris dan melakukan penggeledahan di 4 lokasi. "Tiga tersangka itu adalah Ibad, YZ dan G," kata dia di Mapolresta Solo, Jumat (14/8/2015).

Para tersangka teroris itu, lanjut Noer Ali, akan melakukan serangkaian teror bom di sejumlah lokasi. Teror bom tersebut akan dilakukan di tempat ibadah umat Nasrani dan Khonghucu serta kantor kepolisian.

"Target teror dari jaringan ini sudah ditetapkan. Syukur alhamdulillah atas kerjasama kepolisian dan masyarakat, kita bisa mematahkan teror bom yang akan dilakukan pada 17 Agustus itu," ungkap Noer Ali.

Kemudian dia mengungkapkan masing-masing peran dari tersangka teroris itu. Pertama, Ibad merupakan sebagai penerima kiriman uang dari WNI bernisial BN di Suriah. Ibad pula yang mengajak kedua rekan-rekannya itu untuk melakukan aksi teror bom.

Sedangkan kedua, YK merupakan spesialis perakit bom. Ia melakukan pembuatan bahan peledak bom rakitan dengan tersangka teroris Ibad. Sementara itu ketiga, G yang ditangkap di Semanggi bertugas menyiapkan sarana dan prasarana untuk menyiapkan bahan peledak.

"G juga melakukan survei untuk menentukan lokasi teror bom. Dia yang melakukan survei ke kantor Polsek Pasar Kliwon yang menjadi target. G ikut terlibat dalam penembakan salah satu anggota polri pada tahun 2012 lalu," terang dia.

Ketiga orang tersangka itu, disebutkan Noer Ali, merupakan anggota kelompok jaringan Badri. Sedangkan Badri telah ditangkap Densus pada tahun 2012 lalu.

"Yang sekarang ditangkap adalah anak buahnya Badri yang sudah ditangkap," pungkas Noer Ali. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya