Liputan6.com, Jakarta - 500 Narapidana dapat menghirup udara bebas selama 3 hari, dari 25 sampai 27 Agustus 2015. Para warga binaan dari lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan (rutan), dan lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) ini mengikuti Jambore Pramuka di perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menggelar Kepramukaan dan Perkemahan Pemasyarakatan 2015 bagi 500 napi. Seluruh napi ini berasal dari lapas, rutan, dan LPKA di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, para warga binaan yang seluruhnya sudah memasuki masa asimilasi atau masa adaptasi sebelum bebas dari penjara itu, melakukan berbagai kegiatan kepramukaan.
Kegiatan itu mendapat antusiasme hampir seluruh peserta. Misalnya, Hadi Sonata (30), warga binaan kasus narkotika dari Lapas Kelas I Cipinang ini senang mengikuti acara yang jarang atau bahkan tidak pernah ada sebelumnya. Sebab dengan kegiatan ini, setidaknya dapat menghirup udara bebas dari penjara selama 3 hari.
"Kegiatan ini menarik sekali, seru. Baru kali ini kita ke luar penjara. Selama ini kan di dalam terus," ujar Hadi saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (25/8/2015).
Menurut Hadi, sebelum terjun ke Bumi Perkemahan Cibubur, kelompoknya di Gugusan Depan (Gudep) Latucip ini sempat mendapat pelatihan kepramukaan di lapas. Sama seperti gudep-gudep lain dari lapas, rutan, dan LPKA lain. Masing-masing gudep ini akan bersaing dalam berbagai kegiatan outbond dan perlombaan.
"Kita dilatih dulu. Latihan musik, latihan memasak, atau kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya berkreatifitas. 1 Gudep terdiri dari 16 orang, 2 pembina, dan 2 petugas pengamanan. Gudep kita namanya Gudep Latucip. Latucip, Lapas Kelas I Cipinang," jelas napi kasus narkoba berusia 30 tahun ini.
Hadi yang sudah menjalani hukuman 3 tahun 6 bulan dari masa hukuman 7 tahun ini, berharap kegiatan ini dapat membuat para peserta mandiri, bertanggung jawab, dan disiplin. Dia juga berharap keterampilan yang selama ini ia dapatkan, baik di penjara maupun sepanjang mengikuti kegiatan Pramuka, dapat berguna setelah ia bebas nanti.
"Ini sangat-sangat berguna bagi warga binaan. Misalnya, contoh kecil yang tadinya kita waktu sekolah tidak tahu atau tidak pernah ikut Pramuka, jadi mengetahui lebih jauh karena ikut langsung Pramuka," ucap dia.
"Dan ini melatih kemandirian kita, tanggung jawab kita, kedisplinan kita, sekaligus punya skill yang mungkin bisa kita bawa nanti setelah keluar penjara. Karena ini pengalaman yang bisa kita dapat. Karena Pramuka di lapas dengan Pramuka di luaran sana tentu beda," sambung Hadi.
'Kebabasan' selama 3 hari ini juga dirasakan napi lain. Misalnya, Evi Budi Susanti. Perempuan 36 tahun dari Gudep 08.132 Lapas Wanita Semarang ini antusias bisa berkegiatan di luar lapas.
"Asik, senang, karena bisa diajak jalan-jalan, enggak dikurung terus," ucap dia.
Napi kasus sengketa rumah ini mengaku, kegiatan seperti ini banyak membawa manfaat. Terutama untuk mempersiapkan diri para napi sebelum bebas dari penjara.
"Jadi bisa siapkan diri kalau kita keluar nanti. Jadi ketika keluar, di masyarakat, kita tidak takut lagi dikucilkan," kata Evi yang dihukum 1 tahun 6 bulan ini.
Tidak kurang dari 500 narapidana se-Jawa dan Lampung mengikuti kegiatan Kepramukaan dan Perkemahan Pemasyarakatan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Seluruh napi berasal dari lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan (rutan), dan lembaga peminaan khusus anak (LPKA) di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrowi menjadi inspektur upacara pada pembukaan kegiatan yang akan berlangsung dari 25 sampai 27 Agustus 2015 ini.
Selama berkemah, seluruh peserta akan mengikuti berbagai kegiatan outbond dan berbagai perlombaan seperti lomba ketangkasan, lomba keterampilan, pemutaran film, ceramah kepramukaan, dan kegiatan petualangan. Seperti kegiatan perkemahan pada umumnya, kegiatan bagi napi ini akan ditutup dengan api unggun dan pentas seni.
Adapun peserta Kepramukaan dan Perkemahan Pemasyarakatan 2015 ini terdiri dari 26 gugus depan (Gudep) yang telah terbentuk di setiap lapas, rutan, dan LPKA. Setiap gudep diikuti 20 orang dengan komposisi 16 warga binaan, 2 pembina, dan 2 petugas pengamanan. (Rmn/Mar)
Advertisement