Visa Terlambat, Garuda Kena Denda Rp 452 Juta di Bandara Madinah

Jemaah yang seharusnya berangkat, kata Saleh, ternyata visanya belum keluar dari Kedubes Arab Saudi.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 28 Agu 2015, 02:46 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 02:46 WIB
Ibadah Haji 2014
Hari ini calon Jamaah Haji Indonesia diberangkatkan ke tanah suci.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia (GI) harus membayar Rp 452 juta akibat keterlambatan visa ribuan jemaah haji Indonesia. 8 Pesawat maskapai pelat merah yang mengangkut jemaah haji itu terkena penalti dari otoritas bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz (Amma) Madinah.

Manajer Operasional Garuda di Bandara Madinah Saleh Nugraha mengatakan, penalti dijatuhkan akibat Garuda mendarat di luar jatah waktu pendaratan.

"8 Pesawat kami terkena penalti, dendanya sekitar 15.000 riyal setiap pesawat," ujar Saleh kepada Liputan6.com di Bandara Amma Madinah, Arab Saudi, Kamis (27/8/2015).

Saleh menjelaskan, keseluruhan denda dari 8 pesawat tersebut sekitar 120 ribu riyal atau sekitar Rp 452 juta, jika diamsumsikan kurs 1 riyal sama dengan Rp 3.770.

Menurut Saleh, penalti ini akibat penerbangan jemaah haji kloter 1 dari embarkasi Ujungpandang yang terbang 21 Agustus 2015 lalu, delay atau terlambat berangkat selama 2 jam. Disusul 7 penerbangan dari embarkasi Solo yang juga terlambat.

Jemaah yang seharusnya berangkat, kata Saleh, ternyata visanya belum keluar dari Kedubes Arab Saudi. Praktis, ada puluhan kursi pesawat yang kosong.

Faktor penyebab lainnya, kata Saleh, adalah Bandara Amma Madinah merupakan bandara pertama kali pada tahun ini yang menjadi tujuan jemaah haji, dengan sistem pelayanan berbeda dengan Bandara King Abdulaziz (KAA), Jeddah.

"Kalau di Jeddah kami mendapatkan form yang kemudian diisi dan diserahkan. Selanjutnya kalau di-aprrove, berarti kita tidak dapat denda, jadi jelas. Kalau di Madinah ini tidak ada form, dan kami langsung dikenakan penalti," urai dia.

Sementara, Kasi Kedatangan dan Pemulangan Jamaah Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Edayanti Dasril Munir membenarkan, terjadinya keterlambatan penerbangan akibat perubahan manifes.

"Di kloter UPG (Ujungpandang) 1 terjadi delay kurang lebih sekitar 2 jam. Dari embarkasi Solo pun demikian. Intinya, karena bongkar pasang manifest. Ini efek domino," jelas dia.

Berbeda dengan Garuda Indonesia, perlakuan istimewa diberikan otoritas Bandara Amma kepada Saudi Arabia Airlines yang juga mengangkut jemaah haji asal Indonesia.

"Kami tidak terkena penalti. Masih aman, insyaallah. Mungkin karena tuan rumah," kata staf operasional Saudi Arabian Airlines di Bandara Amma Madinah Febi Martawardaya. (Rmn/Vra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya