BNPB Siapkan Rp 385 Miliar Atasi Bencana Asap

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan kian meluas

oleh Aceng Mukaram diperbarui 30 Agu 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2015, 17:00 WIB
Kabut asap
Kabut asap mengepung Palembang, Sumatera Selatan. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Pontianak - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan kian meluas. Berdasarkan data BMKG, hotspot satelit Modis (Terra dan Aqua) pada 29 Agustus 2015 di Sumatera ada 291 hotspot.

Daerah itu yaitu Bengkulu ada 7 hotspot, Jambi 87, Sumsel 130, Riau 47, Lampung 16, Sumut 3, dan Sumbar 1. Sedangkan di Kalimantan terdapat 231 hotspot.

"Asap menyebar luas di Sumut, Sumbar, Riau, Jambi dan Sumsel," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (30/8/2015).

Sutopo menambahkan asap di Sumut dan Sumbar sebagian besar berasal dari Riau, Jambi, dan Sumsel. Asap itu terbawa angin ke Utara-Timur Laut. "Sebagian besar kualitas udara tidak sehat," ujar dia.

Saat ini, imbuh Sutopo, jarak pandang di Pontianak 1.500 meter, Pekanbaru 1.500 meter, Rengan 3 km, Pelalawan 2 km, Jambi 1.500 meter.

"Pada Jumat-Sabtu (28-29 Agustus 2015) sebanyak 218 SD dan 170 SMP-SMA di Kota Jambi diliburkan karena kualitas udara memburuk," ucap Sutopo.

Dalam penanganan bencana ini, kata Sutopo, sesuai instruksi Presiden Jokowi pada November 2014 dan diulang lagi pada Januari 2015, bahwa penanggung jawab pengendalian karhutla adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Gubernur dan Bupati/Walikota bertanggung jawab di daerah masing-masing. BNPB mendukung upaya penggulangan bencana asap. BNPB "filling the gap" kebutuhan ektrem yang dibutuhkan," ujar Sutopo.

Untuk mengatasi Karhutla, Sutopo mengatakan, BNPB mengerahkan 3 pesawat terbang untuk hujan buatan di Riau, Sumsel, dan Kalbar. Selain itu, BNPB juga mengerahkan 13 helikopter pemboman air.

"Dari 13 helipoter tersebut, tersebar di Riau 3 heli, Sumsel 2 heli, Kalbar 2 heli, Kalteng 2 heli, Jambi 2 heli dan Kalsel 1 heli," jelas Sutopo.

Kata Sutopo, setiap hari helikopter menjatuhkan ribuan liter air dari udara. Selain itu, ada juga ratusan ton garam sudah disebarkan di awan-awan potensial sejak Juni 2015 hingga sekarang.

"Untuk penanggulangan bencana asap ini BNPB menyiapkan Rp 385 miliar, dimana sebagian besar digunakan untuk sewa dan operasional pesawat dan helikopter. Pemadaman di darat juga terus dilakukan oleh BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA dan masyarakat," pungkas Sutopo. (Ali/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya