Liputan6.com, Jakarta - Bergabungnya PAN dalam koalisi partai pendukung pemerintah mendapat respons positif dari Partai Hanura.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan, sebenarnya bergabungnya PAN dalam partai pemerintah melalui proses mediasi cukup lama. Wiranto pun mengklaim kalau dirinya merupakan mediator bergabungnya PAN dalam pemerintah.
"Proses mediasinya cukup lama. Dalam hal ini, saya dan Pak Zulkifli memiliki kesamaan pandang tentang Indonesia menghadapi dampak ekonomi global yang kurang menguntungkan," ujar Wiranto.
Advertisement
Dengan bergabungnya PAN dalam barisan koalisi pemerintah, diharapkan dapat menjadi amunisi pemerintah dalam menghadapi berbagai permasalahan saat ini, khususnya masalah perekonomian dan stabilitas nasional.
"Yang terpenting adalah diperlukannya ketahanan solid melalui kebersamaan dari seluruh komponen bangsa, tidak mungkin hanya diserahkan kepada seorang presiden," kata dia.
Wiranto menilai dalam kondisi saat ini, perlu perubahan pola pikir orientasi koalisi partai-partai politik dari orientasi politik pragmatis menuju orientasi kebangsaan. Karena itu, adanya pembagian Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) saat ini semestinya sudah harus ditinggalkan.
"Yang dibutuhkan Koalisi Merah Putih menuju Indonesia hebat, bukan terus mempertentangkan Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat," ucap Wiranto.
Pemikiran tersebut menurut Wiranto, juga dimiliki Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Karena itu, PAN memutuskan bergabung ke partai pendukung pemerintah tanpa mempersoalkan transaksi politik yang biasa terjadi dalam proses-proses politik sebelumnya.
"Saya harap, seluruh masyarakat turut memberi apresiasi positif terhadap langkah PAN yang mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan partai," pungkas Wiranto. (Ron/Ans)