Wakil Ketua MPR: Tunggu Klarifikasi Setya Novanto dan Fadli Zon

Hidayat berpendapat seharusnya rombongan DPR juga menasehati Trump soal rasisme dan diskriminasi, terlebih Indonesia adalah negara yang maj

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Sep 2015, 14:37 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 14:37 WIB
foto-tokoh-politik-4-131031a.jpg
Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan kepada wartawan menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Syuro PKS perihal siapa yang menjadi Capres dari PKS (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Polemik Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) menjadi perbincangan hangat. Sebab, keduanya hadir dalam konfrensi pers bakal calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengimbau publik sebaiknya menunggu kedua Pimpinan DPR tersebut langsung‎ memberikan penjelasan atas kehadirannya di acara calon orang nomor 1 di Negeri Paman Sam tersebut.

"Kita tunggu klarifikasi langsung Pak Setnov dan Fadli Zon. Biarlah semua di buka seterbuka mungkin. Pasti beliau akan sampaikan ketika kembali. Sebaiknya beliau berdua sampaikan seterbuka mungkin," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui punya penilaian tersendiri tentang sosok Donald Trump yang juga seorang miliuner. Menurut Hidayat, banyak pihak yang menilai Trump adalah sosok yang rasis.

"Ya (asumsi publik Trump rasis), kita kan menolak penjajahan dan diskriminasi. Kalau ukuran tentang rasisme, diskiriminasi tidak adil umat Islam, mestinya 2 hal disampaikan secara sekaligus, bukan hanya soal bisnis. Tentu kita tidak menghormati orang yang rasis," ujar dia.

Selain itu Hidayat berpendapat, seharusnya rombongan DPR juga menasehati Trump soal rasisme dan diskriminasi, terlebih Indonesia adalah negara yang majemuk.

"Beliau sampaikan opini di Indonesia yang dia rasis, tidak adil dengan umat Islam. Karena Indonesia beragam suku dan agama. Apa itu sudah disampaikan ke Trump (oleh Setya dan Fadli)," tandas Hidayat. (Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya