Banjir Bandang Terjang Bener Meriah Aceh, 4 Desa Terendam

Banjir bandang melanda Aceh di tengah kabut asap yang mengepung Sumatera dan Kalimantan.

oleh Mevi LinawatiWindy Phagta diperbarui 14 Sep 2015, 08:39 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 08:39 WIB
BNPB Buka Lowongan Untuk Kalangan Profesional
Pendaftaran Calon Anggota Unsur Pengarah BNPB dibuka mulai tanggal 4 sampai 17 Desember 2014

Liputan6.com, Bener Meriah, Aceh - Di tengah bencana kabut asap yang mengepung Sumatera dan Kalimantan, banjir bandang melanda Aceh. Akibat hujan deras, banjir menerjang Kabupaten Bener Meriah pada Minggu 13 September 2015 sekitar pukul 17.30 WIB.

Sebanyak 4 desa terendam diterjang banjir bandang tersebut. Keempat desa itu, yakni Desa Panteraya dan Desa Uning Gemile di Kecamatan Wih Pesam. Serta Desa Karang Jadi dan Desa Damaran Baru di Kecamatan Timpang Gajah.

Akibat bencana ini, ratusan warga kini harus mengungsi. Seperti disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

"262 Jiwa mengungsi di SD dan di masjid terdekat," kata Sutopo dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (14/9/2015).

Tercatat sebanyak 25 rusak diterjang banjir. 14 Di antaranya rusak berat. Dan 8 ternak kerbau menghilang. "7 Rumah rusak sedang, 4 rumah rusak ringan, 2 mobil rusak berat, dan 2 sepeda motor rusak berat," tulis dia.

"Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan monitoring, evakuasi, dan pendataan pasca-bencana banjir bandang ini," pungkas Sutopo.

Sementara itu Adian Sari, salah satu warga Damaran Baru, mengatakan banjir bandang juga menghanyutkan rumah. "Hujan deras menyeret kayu hingga menumpuk dan menghanyutkan rumah yang berdekatan dengan sungai."

Banjir bandang ini juga mengakibatkan lumpuhnya jalur transportasi darat Takengon-Bireun maupun arah sebaliknya. Sebab, gelondongan kayu terseret banjir hingga ke permukaan jalan.

"Air semakin deras membawa kayu hingga menumpuk ke jalan. Ini lagi ada petugas BNPB yang bersihkan," ujar Anggon, warga lainnya. (Ndy/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya