Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan secara tertutup hari ini, kepada 33 calon Duta Besar (Dubes) RI yang diajukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan, tertutupnya uji kelayakan ini terkait kerahasiaan kinerja para calon dubes.
"Tertutup karena beberepa visi misi bersifat rahasia. Rahasia dubes rahasia negara. Belum saatnya dibuka ke publik," kata Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Politikus Partai Golkar ini menerangkan, dalam prosesnya Komisi I menguji 3 hal. Yakni wawasan politik, kecakapan komunikasi politik, dan kecakapan lain seperti latar belakang organisasi.
"Komisi I memberikan waktu sekitar 3 jam untuk proses presentasi calon dubes dan fit and proper test oleh anggota," terang Tantowi.
14 Calon Dubes Non-Karier
Sementara anggota Komisi I DPR lainnya, Nurhayati Assegaf menyayangkan banyaknya calon dubes dari nonkarier.
"Ada sekitar 14 orang dari 33Â calon duta besar yang nonkarier," kata dia.
Menurut Nurhayati, 14 calon dubes ini mempunyai latar belakang politik dan sebagainya. Karena itu, dia berharap para calon dubes nonkarier ini mempunyai kapasitas dan kapablitas yang diharapkan.
‎
Terkait apakah 14 calon dubes nonkarier ini layak atau tidak? Politisi Partai Demokrat ini enggan mengomentarinya. "Hak preogatif Presiden mengajukan itu. Kita hanya melakukan fit and proper test, nanti kita akan beri catatan bila memang tidak layak pada presiden," ujar dia.
Nurhayati mengingatkan, sebetulnya calon dubes karier sudah disiapkan oleh negara sejak lama. ‎Maka itu, dia berharap pemerintah juga bisa memikirkan masalah ini.
"Anggaran pendidikan bagi mereka besar. Itu ada dianggarkan Kementerian Luar Negeri. Mereka berkarier lama di sana dan mempunyai cita-cita menjadi duta besar. Kalau enggak jadi dubes, mau di kemanakan mereka?" tanya dia.
Nurhayati menegaskan, tugas utama calon dubes adalah mewakili Indonesia di luar negeri, atau menjadi kepanjangan tangan pemerintah.
"Melindungi WNI, menjadikan kepanjangan tangan pemerintah. Apalagi sekarang presiden terus mencoba menarik investor dan menjadikan keragaman Indonesia dengan mayoritas muslim sebagai ikon," tandas Nurhayati.
‎
Uji kelayakan calon dubes dibagi 3 sesi. Sesi pertama uji kelayakan calon Dubes RI untuk Mesir Helmi Fauzi, calon Dubes RI untuk Ekuador Diennaryati Tjokori Suprihatono, dan calon Dubes RI untuk Republik Namibia dan Angola Eddy Basuki.
Sesi kedua, uji kelayakan kepada calon Dubes RI untuk Republik Singapura IG Ngurah Swajaya, calon Dubes RI untuk Republik Islam Pakistan Iwan Suyudhie Amri, dan calon Dubes RI untuk Belanda I Gusti Agung Sakapuja.
Sesi ketiga, Komisi I akan menguji calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis, calon Dubes RI untuk Republik Sosialis Vietnam Ibnu Hadi, dan calon Dubes RI untuk Azerbaijan H Husnan Bey Fananie. (Rmn/Ans)
Banyak Rahasia Negara, Uji Kelayakan Calon Dubes Digelar Tertutup
Anggota Komisi I DPR lainnya, Nurhayati Assegaf menyayangkan banyaknya calon dubes dari nonkarier.
Diperbarui 16 Sep 2015, 01:02 WIBDiterbitkan 16 Sep 2015, 01:02 WIB
Fadli Zon (kanan) memberikan palu sidang kepada Ketua Komisi I terpilih Mahfudz Siddiq (kedua kanan), Jakarta, Rabu (29/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bebek Songkem Madura, Kuliner Tradisional yang Kaya Rasa dan Filosofi
Pesan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal dan Momen Haru KH Nasaruddin Umar Cium Kening Pope Francis
Cerita Pria NTT yang Anaknya Diberkati Paus saat Dengar Kabar Duka dari Vatikan
Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Vonis Lepas Korupsi Minyak Goreng
Nenek di Jember Temukan Cucu Tewas Tergeletak di Lantai dengan Luka Sayatan di Leher
Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Pesan Kesederhanaan Akan Selalu Jadi Teladan Kita
6 Fakta Menarik Planet Kepler-442b yang Diyakini Dapat Dihuni
Which Zodiac Signs Are Meant to Be Together? Exploring Astrological Compatibility
Mengenang Paus Fransiskus, Sosok Toleran yang Basuh Kaki Narapidana Muslim
Duka dari Flobamora untuk Bapa Suci Paus Fransiskus
Diduga Jadi Biang Kerok Banjir di Panjang hingga Telan 3 Korban Jiwa, PT Pelindo Buka Suara
Demo di Polda Sumbar, 11 Massa Aksi Ditangkap Polisi