Menlu Retno Usulkan Dialog Antarkepercayaan Perangi Terorisme

Rerno juga mengusulkan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan dialog antarkepercayaan negara-negara MIKTA.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Sep 2015, 07:50 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 07:50 WIB
Menlu Retno LP Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengusulkan dialog antarkepercayaan untuk memerangi terorisme pada pertemuan Menteri Luar Negeri MIKTA yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.

"Indonesia senantiasa berkomitmen untuk memerangi terorisme. Penanganan masalah terorisme perlu dilakukan secara komprehensif mencakup pencegahan, deteksi dini, tindakan hukum serta rehabilitasi," kata Retno Marsudi  di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-70 di New York, Amerika Serikat, Minggu 27 September seperti yang dikutip dari Antaranews.

Retno Marsudi menilai, dialog antarkepercayaan merupakan bagian penting pendekatan "soft power" penanganan masalah terorisme. Selain itu Indonesia juga siap jika ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan dialog tersebut.

Dia memaparkan usulan kerja sama konkret lain dalam pemberantasan terorisme melalui kerja sama intelijen dan pertukaran informasi legislasi hukum nasional antarnegara MIKTA.
 
Dalam pertemuan Menlu MIKTA, juga dibahas adalah isu perubahan iklim. Para Menlu menyampaikan komitmen untuk mendukung disepakatinya perjanjian perubahan iklim yang baru pada konferensi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)/COP-21 di Paris, 30 November hingga 11 Desember 2015.

Retno menjelaskan, Indonesia telah menyampaikan Intended Nationally Determined Contributions (INDC) kepada Sekretariat UNFCCC pada 24 September 2015. Indonesia berkomitmen mengurangi emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 secara sukarela atau hingga 41 persen dengan dukungan masyarakat internasional.

"Sebagai negara berkembang komitmen INDC Indonesia sangat maju. Penting bagi MIKTA bekerja sama agar dapat saling mendukung meningkatkan kapasitas guna meningkatkan resiliensi masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim," kata Menlu.

Pertemuan kali ini merupakan pertemuan ke-6 Menlu MIKTA sejak didirikan pada 2013. (Mvi/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya