Menlu: Kondisi Tak Utuh Sulitkan Identifikasi Korban Kapal Karam

Meski demikian, kata Retno, tim identifikasi dipastikan tidak patah arang menghadapi kendala tersebut.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Sep 2015, 13:42 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 13:42 WIB
Pidato Tahunan Pertama Menlu Retno
Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan pidato tahunan di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (8/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Identikasi terhadap korban kapal tenggelam yang mengangkut WNI di perairan Malaysia terus dilakukan. Namun proses tersebut mengalami kendala besar.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, kendala yang menghalangi proses identifikasi korban asal WNI adalah soal kondisi jenazah.

"Kesulitan identifikasi jenazah karena beberapa banyak jenazah tidak dalam kondisi utuh. Sehingga kalau diidentifikasi secara visual sulit, dan tidak banyak personal artefak yang terkait identitas jenazah," ujar Retno di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Meski demikian, kata Retno, tim identifikasi dipastikan tidak patah arang menghadapi kendala tersebut. Sebab mereka sudah menemukan solusi jitu terkait proses pengenalan jenazah ini.

"Kita sekarang fokus identifikasi melalui DNA sampling," sebut mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Menurut Retno, tak hanya akan memantau hasil pemeriksaan. Pihaknya juga akan membantu proses tersebut dengan mengirimkan tim DVI Polri ke Negeri Jiran itu.

"Kita bantu proses identifikasi post mortem tim DVI Polri berangkat ke Malaysia untuk bantu identifikasi," pungkas Retno.

Kapal kayu yang ditumpangi sekitar 100 WNI dari Malaysia menuju Pelabuhan Tanjung Balai, Sumatera Utara tenggelam di perairan Distrik Sabak Bernam di lepas pantai barat Malaysia dekat Selat Malaka, Kamis 3 September dini hari lalu.

Kapal kayu itu tenggelam diduga karena cuaca buruk dan kelebihan muatan. Otoritas Malaysia menyatakan kapal tenggelam di perairan sekitar 19 kilometer lepas pantai negara bagian Selangor. (Rmn/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya