Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Kota Sorong memberikan bantuan awal sebesar Rp 6,5 juta per kepala keluarga, pasca-gempa 6,8 skala Richter (SR) yang melanda Sorong, Jumat, 25 September lalu.
Bantuan diberikan setelah warga mengamuk dan menutup ruas jalan di kawasan Bambu Kuning, Sorong-Provinsi Papua Barat, tepatnya di KM 12.
Aksi warga dilakukan karena pemerintah setempat dituding tak memberikan bantuan makanan dan tenda untuk lokasi tinggal sementara. Warga melakukan aksinya dengan balok yang diletakkan di jalan bersama dengan batang pisang, batu dan ban bekas. Akibat aksi ini, ruas jalan sempat terganggu.
“Kami warga dari 2 kelurahan di kawasan Bambu Kuning minta pertanggungjawaban pemerintah, karena sampai hari ini kami tak mendapatkan bantuan apa pun,” kata Mama Ina sembari menggendong anaknya di aksi tersebut, Senin (28/9/2015).
Massa pun menyebutkan bahan makanan maupun tenda untuk tempat tinggal sementara tak didapatnya. “Ini sangat keterlaluan. Anak-anak kami tidur di luar rumah dan tak ada makanan bagi kami,” jelas Ina.
Tak lama berselang, Walikota Sorong Lambert Jitmau mendatangi massa dan membuka palang jalan. Pemkot juga memberikan bantuan sementara kepada warga. “Ini bantuan sementara yang kami berikan. Per kepala keluarga Rp 6,5 juta dan kami masih terus mendata korban gempa,” ucap Lambert.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengucurkan Rp 200 juta untuk membantu relokasi bangunan yang terkena dampak di Kota Sorong. Pembangunan dilakukan bersama dengan melibatkan anggota TNI.
Dandim Sorong, Letkol Inf Aulia Fahmi Dalimunte menyebutkan, data yang dimilikinya ada 40 orang luka ringan, 3 orang luka sedang dan 2 orang luka berat. Sedangkan untuk bangunan rusak ringan 123 unit dan 135 rusak berat.
Untuk Wilayah Kabupaten Sorong, korban yang mengalami luka ringan 14 orang, luka berat 1 orang. Sedangkan bangunan 170 unit rusak ringan dan 238 unit rusak berat.
Wilayah Kabupaten Raja Ampat korban yang mengalami luka ringan 1 orang. Sedangkan bagunan mengalami rusak ringan 18 unit dan 11 unit rusak berat. (Ron)