Akibat Kabut Asap, Ribuan Warga di Kalbar Kena ISPA dan Diare

Puluhan ribu masker telah disebar di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 02 Okt 2015, 07:25 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 07:25 WIB
Pemprov Kalimantan Tengah Tetapkan Kejadian Luar Bisa ISPA
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) ISPA akibat kabut asap.

Liputan6.com, Kubu Raya - Dampak bencana kabut asap di Kalimantan Barat menyebabkan sejumlah penyakit. Di antaranya, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit diare. Hal itulah yang dirasakan warga di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini.

"Kalau penyakit ISPA menurut data tanggal 29 September berjumlah 4.000 penderita. Diare berjumlah 2.000 penderita. Peningkatan mulai bulan Juli. Trennya 30 persen kasus ISPA. Diare tinggi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya dr Berli Hamdani GS, di Kubu Raya, Kalbar pada  Kamis 1 Oktober 2015.

Berbagai langkah sudah dilakukan, seperti antisipasi untuk mencegah berbagai macam penyakit kala bencana kabut asap tiba.

"Antisipasi menyampaikan pada masyarakat  untuk hidup sehat. Ketersediaan obat mencukupi. Tetapi mungkin pelaksanaannya ada kendala pendistribusian. Semua logistik mencukupi," kata Berli.

Berli menyatakan, pihaknya sudah membagikan puluhan ribu masker di Kabupaten Kubu Raya. Mengingat, tingkat kebakaran lahan gambut dan hutan di wilayah ini masih sangat tinggi.

"Memberikan masker berjumlah 70 ribu. Ada pemantauan juga di Puskesmas. Ada korban anak-anak yang kena ISPA. Puskesmas buka 24 jam," kata Berli.

Dia menyebut, banyak titik api di Kecamatan Terentang. Namun demikian, belum ada evakuasi warga. "Semua tempat yang terkena kabut asap. Sekolah juga libur," ucap dia.

Berli menambahkan, di Kecamatan Sungai Raya paling banyak kasus ISPA. Ribuan warganya sudah terjangkit.

"Yang paling banyak kena ISPA di Kecamatan Sungai Raya, jumlahnya ada 1.000. Peningkatan 100 persen. Belum ada korban jiwa," pungkas Berli. (Mvi/Ndy)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya