Panglima TNI Minta Maaf karena Masih Ada Tentara Nakal

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak rakyat untuk sama-sama menghadapi kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini sedang terpuruk.

oleh Audrey Santoso diperbarui 04 Okt 2015, 17:10 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2015, 17:10 WIB
20151003-HUT-TNI-kE-70-Banten
Sejumlah prajurit TNI berbaris pada gladi bersih peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, (3/10/2015). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 TNI, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat karena masih adanya oknum-oknum dari lembaganya yang menyakiti hati rakyat dengan sikap indisipliner atau melawan hukum. Ia mengatakan, seharusnya prajurit tentara dan masyarakat bisa saling mendukung TNI adalah lembaga yang lahir dari kandungan rakyat.

"Saya menyadari masih ada oknum yang tega menyakiti hati rakyat, berbuat hal-hal tidak senonoh, tidak semestinya dilakukan. Dalam hal ini saya mengucapkan maaf dengan hati yang tulus, maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (4/10/2015).

Mengambil tema HUT 'Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian', Gatot juga mengajak rakyat untuk sama-sama menghadapi kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini sedang terpuruk. Ia meminta masyarakat untuk berhenti saling menyalahkan dan menuding pihak-pihak tertentu sebagai penyebab terguncangnya ekonomi Indonesia.

"Saya mengajak dalam kondisi bangsa Indonesia yang sekarang ini, mari kita sama-sama ikut menangkal ancaman tersebut. Kita menyadari selama ini kita saling memaki dan menyalahkan. Tanpa bantuan dan kerja sama dari semua komponen masyarakat, rakayat lah yang bersama-sama TNI untuk mengatasi semuanya," papar Gatot.

Gatot menambahkan, rakyat juga memiliki peran untuk menangkal masalah-masalah nasional, "Rakyat juga memiliki tanggung jawab dan kewajiban bela negara dan bangsa. Rakyat adalah TNI, TNI adalah rakyat." (Aud/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya