BMKG: Pencarian Aviastar Harus Dimaksimalkan Hingga 13.00 Wita

Kapal Basarnas menjadi leader dalam pencarian di Teluk Bone.

oleh Eka Hakim diperbarui 05 Okt 2015, 11:02 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 11:02 WIB
pesawat aviastar
pesawat aviastar

Liputan6.com, Makassar - Pencarian pesawat Aviastar pada hari ketiga di kawasan pegunungan melalui jalur udara ‎diharapkan dapat maksimal sebelum pukul 13.00 Wita. Sebab, lebih dari waktu tersebut tim akan menghadapi kendala dengan meningkatnya awan tebal.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Heri Triwibowo mengatakan, dari pantauan pihaknya melalui citra satelit cuaca hingga pukul 13.00 Wita masih cerah, namun lewat dari jam tersebut kemungkinan terjadi peningkatan awan tebal yang dapat menghalangi pandangan.

"Kalau dilihat dari pergerakannya melalui citra satelit terjadi peningkatan awan tebal lewat pukul 13.00 Wita nanti terutama di daerah penyisiran di kawasan pegunungan. Sehingga kami sarankan pencarian dimaksimalkan hingga pukul 13.00 Wita," terang Heri yang ditemui di ruang Emergency Operation Center ‎(EOC) di gedung pemadam kebakaran Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Senin (5/10/2015).

Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI Ivan Ahmad menambahkan, saat ini tim Basarnas dengan menggunakan kapal yang panjangnya 38 meter dengan membawa juga 4 orang tim penyelam sementara, mencari di sekitar Teluk Bone ‎yang daerahnya meliputi Kecamatan Bua hingga Kecamatan Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

"Selain kapal Basarnas menjadi leader dalam pencarian di Teluk Bone tersebut, juga ada beberapa kapal-kapal nelayan serta bantuan kapal dari Bupati Luwu dan Kepala Dinas Pemda Luwu ‎yang ikut dalam penyisiran tersebut," ungkap Ivan kepada Liputan6.com.

Maklumat Pelayaran

Ivan Ahmad juga mengatakan, pihaknya mengeluarkan maklumat pelayaran kepada para kapal-kapal nelayan dan pelayaran lainnya yang melakukan pelayaran untuk memberitahu tim Basarnas jika menemukan keberadaan puing-puing pesawat Aviastar PK-BRM.

"Isi maklumat yang kita keluarkan yakni diharapkan bagi kapal-kapal nelayan atau pelayaran lainnya jika menemukan tanda-tanda dilaut segera melaporkan ke basarnas, maklumat pelayaran itu kita keluarkan sejak H+1 pencarian Aviastar setelah dinyatakan hilang kontak," cetus Ivan.

Pesawat Twin Otter Aviastar hilang kontak pada 2 Oktober 2015.  Pesawat itu berangkat dari Bandara Andi Jemma Masambaa, Luwu Utara, Sulawesi Selatan pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Pesawat tersebut membawa 7 penumpang dan 3 kru.

Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 diterbangkan oleh Kapten Iri Afriadi, Kopilot Yudhistira, dan teknisi Sukris. (Mvi/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya