Wakil Ketua DPR: Pemerintah Belum Serius Tangani Kabut Asap

Agus mengatakan pemerintah berjalan sendiri-sendiri dalam menangani permasalahan kabut asap.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 08 Okt 2015, 10:33 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 10:33 WIB
Senyum Ferry Djemi Francis  Saat Terpilih Menjadi Ketua Komisi V
Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto memimpin rapat pemilihan ketua dan wakil ketua Komisi V, Jakarta, Kamis (30/10/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meminta Pemerintah lebih serius dan segera mengambil alih penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan di beberapa daerah. Sebab, asap akibat pembakaran lahan tersebut sudah melumpuhkan aktivitas warga.

Dia menilai Presiden Jokowi beserta para jajarannya masih setengah-setengah dalam menangani permasalahan tersebut. Menurut dia, kabut asap yang kian parah ini harus dijadikan sebagai bencana nasional. Sehingga penanganan anggaran dan jangkauannya juga bisa secara nasional.
 
"Pemerintah harus curahkan seluruh pikiran serius tangani kabut asap. Saya lihat sampai hari ini pemerintah belum serius, Presiden beserta menterinya, harus serius tetapkan kabut asap sebagai bencana nasional," kata Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Politikus Partai Demokrat itu menuturkan, apabila negara asing ingin membantu dan selama itu tidak ada intervensi, pemerintah harus menerima. Bantuan negara asing tidak selalu salah karena melihat kondisi dan situasinya.

Agus menilai pemerintah berjalan sendiri-sendiri dalam menangani permasalahan kabut asap. Baik pusat maupun daerah tidak bersinergi.

Dia mengimbau Presiden Jokowi agar segera melakukan langkah-langkah konkret agar permasalahan asap ini segera bisa ditangani.

"Tidak bahu membahu BNPB, Menhut bahkan Menko Polhukam sendiri. Kami dorong pemerintah untuk tangani asap ini. Kalau bisa sebanyak mungkin buat awan buatan dan bagaimana gimana," tandas Agus Hermanto. (Mvi/Bob)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya