Liputan6.com, Yogyakarta - Tradisi Topo Bisu Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta sudah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional. Mubeng Beteng ini biasa dilakukan masyarakat pada saat memasuki awal tahun baru penanggalan Jawa atau biasa disebut 1 Suro.
Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rinta Iswara sebagai Carik Tepas Tanda Yekti Keraton Ngayogyakarta mengatakan, malam tahun baru Jawa tahun ini masuk pada Rabu (Malem Kamis Pahing) tahun Jimawal 1949 atau 14 Oktober 2015 Masehi. Dengan demikian 1 Suro jatuh pada Kamis 15 Oktober 2015.
Rinta menjelaskan, penetapan malam 1 Suro berdasarkan penanggalan kalender Sultan Agungan. Menurut dia, hari-hari penting mulai tahun 1936 sampai tahun 2056 sudah tertulis dan terhitung oleh Keraton Yogyakarta.
"Penghitungan ini berdasarkan pedoman Kalender Sultan Agungan. Kalender ini sudah berjalan bertahun tahun kami berpegang pedoman dan paugeran yang sudah dibakukan," kata Rinta, Selasa (13/10/2015).
Rinta mengatakan, jika saat pergantian tahun baru masehi biasa dirayakan dengan suka cita namun berbeda saat malam 1 Suro. Setiap malam 1 Suro, masyarakat Yogyakarta cenderung melakukan aksi diam dan berdoa. Oleh karena itu sebagian masyarakat memanfaatkan dengan ritual Topo Bisu Mubeng Beteng dilaksanakan pada Rabu 14 Oktober 2015 malam.
"Biasanya topo bisu akan mulai berjalan pukul 24.00 WIB," ungkap dia.
Sementara itu Wakil Penghageng Tepas Tanda Yekti KPH Yudhahadiningrat mengatakan, adanya warga yang akan menggelar Mubeng Beteng di luar waktu yang ditetapkan keraton tidak jadi masalah. Sebab, penghitungan penanggalan ini sudah ditetapkan oleh keraton melalui kalender Sultan Agungan.
"Ya monggo saja kalau, ada yang melakukan beda. Mau siang mau kapan saja monggo. Kita punya penghitungan sendiri," ujar Yudhahadiningrat. (Mvi/Mut)
Keraton Yogyakarta Gelar 'Topo Bisu Mubeng Beteng' Rabu Malam
Biasanya topo bisu akan mulai berjalan pukul 24.00 WIB.
diperbarui 13 Okt 2015, 14:24 WIBDiterbitkan 13 Okt 2015, 14:24 WIB
Warga membawa sesaji kepala kerbau dan sejumlah tumpeng pada ritual tahunan 1 Muharam "Sedekah Merapi" di lereng utara Gunung Merapi, Selo, Boyolali, Jateng, Jumat (24/10/2014). (Antara Foto/Andika Betha)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tanggapan Budayawan Sugi Lanus Tentang Rencana Prabowo Jadikan Bali The New Singapore dan Hong Kong: Pariwisata Bali Tidak Korbankan Alam
Makna Mendalam di Balik Upacara Ngaben Dalam Tradisi Bali
Klasemen Liga Champions 2024/2025: Liverpool Masih Perkasa, Real Madrid Melorot
Sego Cawuk, Menu Sarapan Favorit Warga Banyuwangi yang Kaya Gizi
Lowongan Kerja Ultrajaya Milk, Simak Syarat dan Cara Lamarnya
6 Potret Isian Burger Bukan Daging Ini Nyeleneh, Bikin Tepuk Jidat
Rilis Kinerja Keuangan Kuartal III 2024, United Tractors Cuan Segini
Memahami Feedback Adalah Kunci Komunikasi Efektif
Satelit Kayu Pertama di Dunia Sukses Meluncur ke Angkasa Luar
26 Titik Ganjil Genap Jakarta Berlaku Hari Ini Rabu 6 November 2024, Cek Selengkapnya!
VIDEO: Ragam Pilihan dan Aspirasi Diaspora Indonesia dalam Pilpres Amerika Serikat
Cara Mengobati Demam: Panduan Lengkap Mengatasi Peningkatan Suhu Tubuh