Wakil Ketua MPR: Resolusi Jihad Jilid II Layak Digelorakan lagi

Pemaknaan kembali semangat Resolusi Jihad Jilid II dinilai cocok untuk kondisi Indonesia saat ini.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 27 Okt 2015, 20:09 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2015, 20:09 WIB
Netizen Berduyun-duyun Ucapkan Peringatan Hari Santri Nasional
Penetapan Hari Santri Nasional pun sontak langsung menjadi sorotan publik, khususnya para pengguna jejaring sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyerukan, agar para santri bisa mengaplikasikan semangat Resolusi Jihad Jilid II untuk mengatasi beragam persoalan yang mendera bangsa Indonesia saat ini.

"Sangat layak kalau saat ini digelorakan lagi Resolusi Jihad Jilid II. Banyak kondisi darurat di negeri ini, mulai darurat narkoba, darurat kejahatan terhadap anak, asap, dan lain sebagainya," ujar Hidayat dalam seminar nasional Aktualisasi Sumpah Pemuda di Kalangan Santri, di Gedung DPR, Senayan, Selasa, (27/10/2015).

Resolusi Jihad dideklarasikan tanggal 22 Oktober 1945 untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan 17 Agustus 1945. Ketika itu Hasyim Asyhari mengeluarkan fatwa wajib hukumnya bagi setiap santri atau Muslim untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.

Hidayat menyatakan, berdasar data dari Kementerian Agama RI, jumlah santri di Indonesia mencapai 3,9 juta orang. Dengan jumlah yang sangat besar itu, peran santri amat strategis untuk membantu pemerintah menyelesaikan beragam persoalan yang kini dihadapi bangsa Indonesia.

"Jumlah yang signifikan ini juga harus diikuti dengan peran santri yang signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,' imbuh Hidayat. Seminar ini juga menghadirkan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin dan Pimpinan Ponpes Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal. (Dms/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya