Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Brigjen Polisi Umar Septono menegaskan bahwa seluruh jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup untuk sementara.
"Seluruh jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup, dan Kapolres Lombok Timur dan Lombok Barat juga telah mengeluarkan dan memasang imbauan berupa spanduk di setiap titik masuk jalur pendakian," kata Umar Septono di Mataram, NTB, Kamis (29/10/2015).
Hal itu dilakukan karena status Gunung Rinjani saat ini diklaim sudah Waspada II, sehingga tidak diperbolehkan ada orang yang naik, mengingat kondisi Gunung Barujari yang meletus pada Minggu 25 Oktober lalu masih mengeluarkan asap dan debu vulkanik.
Advertisement
"Seluruh jalur pendakian ditutup terhitung sejak Rabu 28 Oktober 2015, tidak ada satu pun orang yang diperbolehkan untuk masuk ke area gunung," ujar Umar.
Lebih lanjut ia menuturkan, penutupan pendakian dilakukan bukan hanya dilihat dari daya erupsi atau laharnya saja, melainkan dikhawatirkan gas beracun yang dikeluarkan Gunung Barujari dapat membahayakan para pendaki.
"Gas beracun itu yang kita khawatirkan, termasuk menjadi imbauan rekan-rekan dari vulkanologi," ucap Umar.
Diketahui, Gunung Barujari yang dikenal dengan sebutan anak Gunung Rinjani itu, terletak di tengah area Danau Segara Anak, di ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl).
Terakhir, anak Rinjani ini meletus pada 2 Mei 2009, dengan jumlah korban jiwa 31 orang akibat terkena banjir bandang. Sebelumnya di tahun 2004 juga pernah meletus, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. (Ant/Ado/Ans)