Nasihat Lulung ke Ahok soal Ribut-ribut Sampah

Menurut dia, Ahok bisa saja mewakilkan kedatangannya ke DPRD Bekasi untuk menjelaskan perkara truk sampah DKI.

oleh Audrey Santoso diperbarui 04 Nov 2015, 07:32 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 07:32 WIB
ahok dan haji lulung
Ahok dan Haji Lulung. (Muhammad Ali/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana angkat bicara soal perseteruan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan DPRD Kota Bekasi. Terlebih, perseteruan ini menyeret nama TNI.

Pria yang akrab disapa Lulung ini mengecap Ahok sebagai sosok yang arogan dan tidak ramah.

Menurut dia, tidak masalah jika Ahok menerima panggilan DPRD Kota Bekasi guna menjelaskan truk sampah Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melanggar jam operasional.

"Saya bilang jangan arogan, kita harus ramah. Kalau DPRD Bekasi ingin bertanya pada pemerintah daerah dengan kepentingan MoU-nya, kerja samanya, ya diterima saja. Jangan ngatain 'Siapa lu!' Ini kan lembaga, toh pemerintah daerah kan bukan gubernur saja," kata Lulung ketika dihubungi, Selasa 3 November 2015.

Dia mengatakan, Ahok bisa saja mewakilkan kedatangannya ke DPRD Bekasi untuk menjelaskan perkara truk sampah DKI.

"Kan gubernur bisa disposisi kepada wakil gubernur atau sekdanya. Jangan arogansi 'Lu manggil gue ngapain?'" sambung Lulung.

Dia menilai Ahok hanya memperkeruh persoalan yang ada dengan menantang DPRD Kota Bekasi menutup Bantar Gebang. Terlebih, lanjut dia, Ahok membawa-bawa TNI.

Karena itu, dia menyarankan agar mantan Bupati Belitung Timur tersebut menjalin hubungan baik dengan lembaga pemerintah lainnya.

Baca Juga

"Kemudian jangan menyeret-nyeret pihak lain. Jangan menyeret lembaga lain. Dia yang provokasi, dia yang buat masalah 'Lu bilang tutup aja Bantargebang biar Jakarta menjadi bencana nasional, gue kirim dah tentara nganter (sampah) ke tempat elu,' Ini kan nggak boleh," ujar Lulung.

Politikus PPP ini menambahkan, "Kita ramah aja, hubungan baik pada daerah-daerah."

Awal Seteru

Perseteruan soal sampah berawal saat Ahok dituding melanggar perjanjian karena truk pengangkut sampah DKI ke Bantargebang beroperasi pada jam di luar ketentuan. DPRD Kota Bekasi pun berniat meminta penjelasan Ahok.

Ahok merasa tidak perlu ada yang dijelaskan kepada Dewan. Bila ada yang melanggar, Ahok meminta pemkot langsung menindak truk itu.

Mantan anggota Komisi II DPR tersebut bahkan menantang untuk menutup Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang . Tak hanya itu, Ahok mengancam akan meminta bantuan tentara untuk mengangkut sampah ke Bekasi.

"Kalau mau main sok-sokan begitu anggota DPRD kamu tutup saja (Bantargebang). Kamu tutup saja supaya seluruh Jakarta penuh sampah ini jadi bencana nasional, terus kirim tentara buat nganter sampah ke Bekasi," ungkap Ahok. (Bob/Ans)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya