Liputan6.com, Jakarta - Status Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani, Lombok, NTB, sampai saat ini masih pada level II atau waspada. Meski gempa dan letusan diperkirakan masih tinggi, tapi saat ini belum ada rencana untuk melakukan evakuasi terhadap warga di sekitar Gunung Rinjani.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedang melakukan koordinasi menyusun rencana kontinjensi terkait erupsi Gunung Rinjani.
Kontinjensi yang dimaksud adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, beber Sutopo, jumlah penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Rinjani adalah 33.700 jiwa. Mereka terdiri dari 3 bagian yaitu kawasan rawan bencana I berjumlah 13.800 jiwa, kawasan rawan bencana II berjumlah 14.700 jiwa, dan kawasan rawan bencana III berjumlah 5.300 jiwa.
"Masyarakat diimbau tetap tenang. Dilarang ada aktivitas masyarakat di dalam radius 3 kilometer dari Kaldera Gunung Rinjani," kata Sutopo.
Gunung Rinjani memiliki 2 kerucut di bagian timur danau yaitu Gunung Barujari atau Gunung Tenga dengan ketinggian 2.376 m dpal. Serta Gunung Mas atau Gunung Rombongan dengan ketinggian 2.110 m dpal.
PVMBG menetapkan nama dari gunung yang saat ini erupsi adalah Gunung Rinjani karena sesuai nomenklatur dari 127 gunung api di Indonesia. Sedangkan Gunung Barujari adalah salah satu kerucut atau anak dari Gunung Rinjani. (Nil/Mut)