Tim Baguna PDIP Layani Kesehatan 10.000 Warga Terdampak Asap

Warga terdampak asap paling banyak mengalami ISPA dan penyakit kulit sebagai dampak kekurangan air bersih.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 05 Nov 2015, 16:15 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 16:15 WIB
asap
Kabut asap membuat udara di sebagian wilayah Riau tidak sehat lagi (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDIP menerjunkan 100 relawan ke lokasi bencana asap di Sumatera Selatan dan Jambi. Sejak diturunkan pada 11 Oktober 2015, mereka telah melakukan kegiatan pelayanan kesehatan dan pembagian masker.

Dalam kegiatannya, Baguna PDIP berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Damkar dan DPC partai untuk menentukan titik-titik yang akan dituju.

"Pelayanan kesehatan dilakukan di 13 desa di beberapa kabupaten di Sumatera Selatan dan Jambi dengan jumlah pasien lebih dari 10.000 orang," kata Koordinator Baguna DPP PDIP, Alvian Feoh, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Dari 10.000 orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan, 100 orang di antaranya masyarakat Suku Anak Dalam di Sorolangun, Jambi.

"Penyakit yang paling banyak dialami masyarakat ISPA dan penyakit kulit sebagai dampak kekurangan air bersih," ujar Alvian.

Sementara untuk pembagian masker, selama turun ke lokasi rawan asap, tim relawan telah membagikan sedikitnya 100.000 masker di Sumatera Selatan dan Jambi.

Selain itu, lanjut dia, tim juga membantu Wija mendapatkan pelayanan kesehatan di RS Daerah Jambi. Warga Dusun Jati Mulyo, Kecamatan Geragi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi itu merupakan keluarga tak mampu yang menderita kanker usus.

"Ibu Wija sudah setahun menderita penyakit kanker usus. Dengan rekomendasi PDI Perjuangan maka Ibu Wija akhirnya dapat dirawat di RSUD Jambi," jelas Alvian.

Baguna PDIP, lanjut dia, bersama petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sorolangun juga bersama-sama memadamkan titik api di wilayah Kabupaten Sorolangun, Jambi. Pelatihan yang diberikan Basarnas kepada tim Baguna dinilainya sangat bermanfaat saat menghadapi situasi riil di lapangan.

"Saat itu Baguna dilatih antara lain bagaimana berkoordinasi dengan instansi terkait di wilayah bencana, bagaimana manajemen pelayanan di wilayah bencana dan pelatihan survival," tukas Alvian. (Ali/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya