Pengamat: Pansus Pelindo II Tak Bisa Diharapkan Benahi BUMN

Selain faktor kepentingan dominan salah satu fraksi, kinerja Pansus Pelindo‎ juga lambat dan lambat laun tergerus oleh isu nasional lainnya.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 09 Nov 2015, 16:05 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 16:05 WIB
20151021-Rapat-Pansus-Pelindo-II-Jakarta-Rieke-Dyah-Pitaloka-Victor-Simanjuntak
Mantan Dirtipideksus Mabes Polri Brigjen (Purn) Victor Simanjuntak (kanan) Bersama dengan Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka (kiri) usai rapat dengan Pansus Pelindo II di Jakarta, Rabu (21/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio‎ menilai Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II yang dibentuk DPR dinilai tidak terlalu bisa diharapkan bisa membenahi tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sebab menurutnya, Pansus Pelindo II dalam kinerjanya justru lebih mengedepankan kepentingan salah satu fraksi di DPR, yang sejak awal getol menggalang dukungan untuk pembentukan Pansus.

"Harusnya kepentingan nasional bukan kepentingan PDIP. Kok ini tidak ada informasi kelanjutan," kata Hendri Satrio di Jakarta, Senin (9/11/2015).

Selain itu, Hendri juga menyoroti bagaimana sebenarnya motif Pansus Pelindo II. Sebab menurutnya, tidak ada tujuan kejelasan ke depannya dari Pansus ‎tersebut.

"Pansus ini maunya di mana? mau menguak apa? Langkahnya mau apa?" tanya dia.

Hendri berujar, selain faktor kepentingan dominan salah satu fraksi, kinerja Pansus Pelindo‎ juga lambat dan akan tergerus isu nasional lainnya. Apalagi karakter orang Indonesia kecenderungannya mudah memafkan yang nantinya bisa melupakan Pansus Pelindo tersebut.

‎"Kalau sudah lama, kasusnya lama biasanya lupa, gampang memaafkan," tandas Hendri Satrio. (Ron/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya