Liputan6.com, Jakarta - Selepas relokasi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, banjir masih melanda kawasan padat penduduk itu. Meski sudah ada dinding tinggi, air terus menggenangi rumah warga.
Warga menilai kondisi ini tidak akan berubah bila saluran air di lingkungan warga tidak kunjung dibenahi. Saluran air yang tak beres itu membuat air tidak mengalir dengan baik.
"Pulo enggak bakal enggak banjir. Gotnya parah, enggak jalan," kata Sobari di lokasi, Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Warga RT 01 RW 03 itu menilai kondisi rumah pemukiman warga selepas relokasi sangat rendah. Bahkan, jalan inspeksi jauh lebih tinggi dibanding rumah warga.
"Jadi airnya ngantong di sini. Untung kemarin ada 3 pompa dari camat. Katanya jadi bisa keluar semua air. Kalau enggak ada pompa, enggak jalan," lanjut Sobari.
Baca Juga
Pihak kontraktor normalisasi Sungai Ciliwung sudah berkomunikasi dengan warga. Setelah semua rampung, warga akan dibuatkan pintu air. Sehingga air bisa langsung dialirkan ke sungai.
"Nanti dibikin semacam pintu air. Kalau dari kali enggak bisa masuk ke rumah warga, tapi kalau dari warga bisa buang ke kali," tutup Sobari. (Bob/Yus)