Warga: Zebra Cross Depan LIPIA Itu Memang Maut

Rambu-rambu itu sudah‎ mulai pudar terkikis roda kendaraan yang melintas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Nov 2015, 02:14 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2015, 02:14 WIB
20151121-LIPIA
Warga menyebut zebra cross di depan LIPIA telah banyak makan korban jiwa. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Warga sekitar Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengeluhkan keberadaan zebra cross yang ada di depan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA). Pasalnya, rambu penyeberangan yang menghubungkan Kampus LIPIA dan Mal Pejaten Village itu kerap merenggut nyawa pejalan kaki.

Tukang ojek yang biasa mangkal di sekitar lokasi, Haimin (45) mengatakan, kecelakaan memang kerap terjadi di zebra cross itu. Apalagi rambu-rambu itu sudah‎ mulai pudar terkikis roda kendaraan yang melintas.

"Sebelum yang mahasiswa itu, sudah sekitar 4 kali kejadian serupa. Pejalan kaki lagi nyeberang, ditabrak sama bus transjakarta. Makanya, itu zebra cross memang maut. Bulan kemarin juga sama, orang lagi jalan nyeberang ditabrak meninggal," ujar Haimin, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2015).

Hal serupa juga dikatakan salah seorang pejalan kaki, Ule (19). Gadis itu meminta seharusnya pemerintah menyediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Lantas zebra cross dan celah separator serta pagar segera ditutup ‎agar tidak dilintasi pejalan kaki.

"Sebenernya itu saya juga ngeri nyeberang di zebra cross ini. Tapi, enggak ada JPO. Mau bagaimana, ada juga JPO Buncit Indah. Masa saya harus muter ratusan meter dulu," keluh Ule.

Berdasarkan pantauan di lapangan, zebra cross tersebut cukup berbahaya untuk diseberangi. Selain garisnya yang mulai memudar, kondisi jalan yang menurun membuat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Apalagi kendaraan yang mengejar lampu hijau di perempatan Pejaten yang tak jauh dari lokasi.

Tak hanya itu, banyaknya pohon rimbun di sepanjang pembatas membuat pengemudi, khususnya yang melintas di busway tidak bisa melihat ada orang hendak menyeberang. Apalagi tidak ada rambu hati-hati maupun lampu merah untuk penyeberang membuat zebra cross tersamarkan.

Banyaknya warga yang beraktivitas di sekitar lokasi memang perlu dirasa pemerintah harus segera membangun JPO. Setiap hari hampir ratusan orang keluar-masuk Kampus LIPIA atau ke Mal Pejaten Village ‎melalui zebra cross itu.

Sebelumnya, seorang mahasiswa LIPIA bernama ‎Annisa Sholihah (22) tewas tertabrak bus Transjakarta, Kamis 19 November 2015 siang. Saat itu korban tengah menyeberang di zebra cross tersebut sepulang kuliah. Namun di saat bersamaan, meluncur bus Transjakarta dari arah Ragunan dan langsung menghantamnya hingga tewas. (Ali/Dry)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya