Diancam Teroris Santoso, Polda Metro Imbau Jajarannya Waspada

Keamanan di Kompleks Polda Metro Jaya akan ditingkatkan mulai dari pintu masuk.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 24 Nov 2015, 20:31 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 20:31 WIB
20150709-Persiapan-Pasukan-Operasi-Ketupat-Jaya-2015-Jakarta2
Personel Kepolisian dari satuan Brimob ikut dalam Apel Pasukan Operasi Ketupat Jaya 2015 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7/2015). Operasi ini untuk memberikan rasa aman bagi para pemudik lebaran 2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya mengimbau seluruh jajarannya waspada terkait beredarnya video berjudul 'Pesan Sang Komandan' yang menyiarkan seruan Panglima Jaringan Teroris Santoso untuk menghancurkan Polda Metro Jaya. Pihaknya akan meningkatkan keamanan.

"Kita tidak boleh takut, tapi kami juga tidak boleh underestimate, jadi kami tingkatkan keamanan instansi kami baik di jajaran polres dan polsek. Tapi tidak boleh terlihat mencekam," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/11/2015).

Iqbal mengatakan peningkatan keamanan di Kompleks Polda akan dimulai dari pintu masuk. Setiap kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 akan diperiksa satu per satu. Tak hanya kendaraan, pejalan kaki yang membawa barang mencurigakan akan diperiksa.

"Nantinya kami akan perketat akses masuk Polda Metro. Masuk dari 1 pintu, diperiksa kalau ada yang mencurigakan. Baik motor, mobil, pejalan kaki tetap kami periksa," kata Iqbal.

Iqbal pun mengatakan Polda Metro Jaya meminta bantuan dari Densus 88 Polri untuk menganalisis keaslian suara orang yang mengaku Santoso dalam video tersebut. Memang, video ancaman tersebut tidak menunjukkan visualisasi diri Santoso. Hanya suara seseorang pria dengan orasi provokatif.

"Polda Metro tentunya meminta backup Mabes Polri, dalam hal ini Densus 88 tentang kebenaran video itu. Itu kan audio, dia kan mengaku Santoso, sedang kita selidiki benar apa tidak," ucap Iqbal.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan jaringan teroris yang ada di Ibu Kota belum memiliki kemampuan meneror seperti yang terjadi di Paris, Prancis. (Ali/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya