Supratman Gerindra: MKD Bisa Pecah Karena Isu Suap Rp 20 Miliar

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang didesak untuk segera menjelaskan isu tersebut karena bisa memecah belah MKD.

oleh Gerardus Septian Kalis diperbarui 27 Nov 2015, 04:57 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2015, 04:57 WIB
MKD DPR
Para aktivis Parlemen Watch Mahasiswa Indonesia (PWMI) itu meminta MKD DPR mengusut tuntas laporan Menteri ESDM Sudirman Said. (Liputan6.com/Oscar Feri)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Supratman Andi Agtas mengatakan, beredarnya isu mengenai adanya suap sebesar Rp 20 miliar untuk setiap anggota Majelis Kehormatan Dewan (MKD) harus diungkap secara jelas.

"Saya akan meminta klarifikasi terhadap Wakil Ketua MKD Junirmart Girsang. Karena kalau tidak diungkap itu artinya Junimart sudah melakukan upaya untuk memecah bela anggota MKD," ujar Supratman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Dia menuturkan, apabila ada seseorang yang mengetahui tindak pidana terjadi, kemudian tidak melaporkannya, hal ini dapat menimbulkan masalah.

"Ini harus diungkap, agar tahu siapa penyuap dan yang disuap. Isu ini tidak main-main," tegas Supratman.

Menurut Supratman, akan lebih berbahaya jika isu penyuapan Rp 20 miliar untuk setiap anggota MKD sengaja digulirkan dan ternyata adalah upaya untuk meminta jumlah nominal suap yang lebih dari yang diisukan.

"Ini jelas berbahaya buat 17 orang anggota MKD yang sampai saat ini menurut saya sedang berjuang untuk menegakan etika, keluhuran dan martabat DPR," tegas Supratman.

Dia juga berharap, demi menjaga martabat semua anggota MKD, Junimart Girsang harus mengungkapkan siapa sosok yang bermaksud melakukan tawaran suap terhadapnya.

"Tunjuk hidung siapa orangnya, supaya segera diproses, kalau tidak ini bisa menjadi masalah buat yang bersangkutan. Karena tidak melakukan upaya melaporkan ini pada penegak hukum," tutur Supratman.

Politisi Partai Gerindra itu berpendapat, sesungguhnya masyarakat Indonesia telah diadu domba dalam menyikapi polemik antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan Ketua DPR Setya Novanto.

"Hampir semua elemen bangsa ini menghabiskan energinya hanya untuk membicarakan sesuatu yang menurut saya tidak produktif," pungkas Supratman. (Dms/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya