3 Hari Dicari, Warga Aceh yang Tertimbun Longsor Belum Ditemukan

Upaya pencarian korban yang tertimbun tanah longsor mengalami kendala dan hambatan oleh tumpukan tanah setinggi 3 meter.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2015, 04:21 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 04:21 WIB
(lip6 Petang) Longsor Bogor
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Labuhanhaji - Tim Satgas SAR dan ratusan relawan terus melakukan pencarian terhadap Maskur (48), korban longsor di Gunung Janjang Urek, Kecamatan Labuhanhaji Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, yang hingga kini belum ditemukan.

Kepala Desa Kampung Pisang, Kecamatan Labuhanhaji Tengah, Sudirman Arif mengatakan, proses pencarian terhadap korban tersebut telah dilakukan selama 3 hari 3 malam dengan melibatkan 200 personel yang terdiri dari masyarakat, Satgas SAR, PMI, dan Tagana.

"Korban diperkirakan tertimbun longsor saat sedang mencari durian, sebab dari hasil penggalian tanah oleh tim pencari ditemukan bungkus rokok, makanan dan alat masak milik korban. Ketinggian tumpukan material tanah longsor mencapai 3 meter, sehingga menyulitkan proses pencarian," ujar dia seperti dikutip Antaranews, Minggu 13 Desember 2015.

Menurutnya, tanah longsor itu terjadi saat kawasan itu dilanda hujan lebat yang disertai banjir, Jumat sore 11 Desember lalu. Beberapa saat pascatanah longsor, rekan korban yang sama-sama sedang mencari durian mencoba mendekat ke lokasi untuk mencari korban, namun tidak ditemukan.

"Menurut keterangan rekannya, pascatanah longsor keberadaan korban langsung menghilang. Karena keberadaan pondok persis di dekat sungai, sempat dikira korban hanyut terbawa arus sungai saat menghindari tanah longsor, namun setelah disusuri aliran sungai sampai Minggu korban tidak ditemukan, berat dugaan korban tertimbun tanah longsor," sebut dia.

Dia mengatakan, upaya pencarian korban yang tertimbun tanah longsor mengalami kendala dan hambatan oleh tumpukan tanah setinggi 3 meter menyulitkan proses penggalian yang dilakukan secara manual.

Seharusnya, untuk mempercepat proses pencarian harus menggunakan alat berat (beco), namun karena jarak lokasi kejadian dengan perkampungan penduduk sangat jauh yakni harus menempuh perjalanan kaki selama 4 jam dengan mendaki pegunungan yang berliku-liku dan terjal, menyulitkan untuk mengerahkan alat berat.

Sementara itu, kakak kandung korban, Zainudin saat dijumpai di lokasi menyebutkan, adiknya yang bekerja sebagai petani itu, diketahui meninggalkan rumah pada Jumat sekira pukul 14.00 WIB atau sehabis salat Jumat. Korban meninggalkan seorang istri bernama Cut Lona dan 4 orang anak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya