2 Korban Tewas Longsor di Bengkulu Berhasil Dievakuasi

Tim gabungan juga menemukan 1 korban selamat dari longsor di Dusun Karang Sulu, desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Provinsi Bengku.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 04 Des 2015, 10:42 WIB
Diterbitkan 04 Des 2015, 10:42 WIB
Alat berat sedang membersihkan jalan yang tertimbun tanah longsor di jalur Pagaralam menuju provinsi Bengkulu di Pulau Timun Kecamatan Tanjung Sakti. (Antara)

Liputan6.com, Bengkulu - Tim gabungan telah berhasil mengevakuasi 2 korban longsor di Dusun Karang Sulu, desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Provinsi Bengkulu. Longsor terjadi pada Kamis 3 Desember 2015 pada pukul 01.45 WIB.

Tim gabungan itu terdiri dari BPBD Kabupaten Bengkulu Utara, Polda Bengkulu dan Kodim bersama masyarakat Dusun Karang Suluh.

Kedua korban yang berhasil dievakuasi adalah Marlian (20) dan Muddi (40). Keduanya ditemukan tewas tertimbun material longsor setinggi 5 meter dengan panjang runtuhan sejauh 80 meter. Kedua jenazah sudah dibawa ke Desa Napal Putih pada Jumat dini hari pukul 02.00 WIB.

Kepala Desa Napal Putih Munta Alimun mengatakan, proses pencarian jenazah korban dilakukan secara manual menggunakan cangkul, sekop dan garpu gagang. Sebab kondisi medan yang berada sangat jauh dari jalan dan tidak ada akses untuk kendaraan masuk ke lokasi.

"Dua korban ditemukan tewas sudah dievakuasi, satu lagi korban atas nama Irzal (20) tahun juga kami ketemukan dalam keadaan masih hidup terjepit di antara reruntuhan kayu dengan kondisi kaki sebelah kanan patah tulang," ujar Munta saat dihubungi di Bengkulu, Jumat 4 Desember 2015.

Saat ini tim evakuasi masih melakukan pencarian terhadap 15 korban lain yang diduga masih berada di dalam reruntuhan longsor. Dari 15 korban, 3 orang diantaranya adalah bayi berumur di bawah 5 tahun.

Mereka adalah Alif (1), Chelsi (4) dan Rara (2). Sedangkan 12 nama korban lain adalah Mardin (50), Maweng (45), Jhoni (40), Antotn Hanafi (23), Alpin (20), Karnedi (20), Erna (28), Yenni (28), Syafari (30), Dila (20), dan Ilyas (23).

Saat musibah ini terjadi, mereka berada di lokasi kebun durian dan sedang beristirahat di pondok kebun. Selain menunggu kebun durian, mereka merupakan para penambang pasir emas di sekitar sungai dekat lokasi longsor.

Menurut Munta, tim kesulitan mengevakuasi para korban. Sebab kondisi medan yang berat, cuaca di lokasi juga sangat ekstrem. Selain hujan lebat yang terus mengguyur, beberapa kali terjadi longsor susulan di sekitar tempat penggalian lokasi.

"Jika memungkinkan, kami meminta bantuan alat berat agar pencarian para korban bisa lebih cepat," ujar Munta.

Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro yang baru dua hari dilantik Mendagri ini mengaku prihatin dengan musibah yang menimpa masyarakat Desa Napal Putih. Dia berjanji akan berupaya agar semua korban longsor bisa segera dievakuasi.

"Jika memungkinkan saya akan langsung mendatangi lokasi longsor menyusul Pak Kapolda yang saat ini sudah berada di lokasi," ujar Suhajar.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya