Herman Demokrat Berharap Ada Peningkatan Perekonomian di 2016

Permasalahan ekonomi yang terjadi di 2015 lalu tak lepas dari persoalan politik yang berujung pada kegaduhan.

oleh Eko Dimas Ryandi diperbarui 24 Des 2015, 19:02 WIB
Diterbitkan 24 Des 2015, 19:02 WIB
20151010-Gelar Diskusi Asap, Sejumlah Narasumber Kenakan Masker-Jakarta
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron saat menjadi pembicara dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (10/10/2015). Diskusi tersebut membahas kabut asap dari kebakaran hutan yang semakin pekat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Herman Khaeron menilai, selama tahun 2015 kinerja pemerintah belum maksimal dalam bidang ekonomi terutama program-program yang bersentuhan langsung dengan rakyat.

"Masih banyak kegaduhan politik dan ekonomi, selama setahun terakhir ini," ujar Herman saat menjadi pembicara dalam diskusi politik yang digelar Ikatan Alumni Unisba (Ikalu-Jakarta) dan The Founding Father House (FHH) di Senayan, Jakarta, Kamis, (24/12/2015)

Herman menuturkan, tahun 2015 yang ditandai oleh adanya gelombang pemutusan hubungan kerja, nilai tukar rupiah lemah, daya beli masyarakat menurun, dan tekanan krisis global. Karena itu, kata dia, pemerintah harus melakukan perbaikan pada 2016 jika kejadian yang sama tidak terjadi kembali.


"Semoga tahun 2016 adalah peningkatan bidang ekonomi. Itu merupakan tantangan pemerintah ke depan," kata Herman di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (24/12/2015).

Selain itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR itu juga menyebut permasalahan ekonomi yang terjadi di 2015 lalu tak lepas dari persoalan politik yang berujung pada kegaduhan.

"Kegaduhan politik harus dihentikan, karena rakyat membutuhkan perbaikan di bidang ekonomi," papar Herman.

Dia berharap, untuk memperbaiki persoalan bidang ekonomi, hendaknya kebijakan para menteri di bidang tersebut harus berjalan bersamaan serta terkoordinasi. Bukan saling serang.

"Harus kompak dan sebisa mungkin menanggalkan ego sektoral yang ada. Jadi lebih terkoordinasi," ucap Herman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya