Jaga Kerukunan Beragama, Ahok Contoh Nabi Muhammad dan Isa

Perseteruan antarumat beragama selama ini lebih banyak dipicu kesalahpahaman kecil yang berbuntut panjang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Des 2015, 06:26 WIB
Diterbitkan 25 Des 2015, 06:26 WIB
Gempur M Surya/Liputan6.com
Ahok tinjau perayaan Natal di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel (Gempur M Surya/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan hari lahir Nabi Muhammad dan Isa dalam balutan Maulid Nabi dan Natal hanya berselang sehari. Momen ini juga yang dimanfaatkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kedua ajaran nabi itu lah yang dijadikan pedoman Ahok untuk menjaga kerukunan agama di Jakarta.

"Aku belum pernah baca Nabi Muhammad jelek-jelekin Nabi Isa. Bahkan di hari meninggal pun masih menyebut sahabat nabi Isa. Kenapa pengikut kedua umat ini bisa bermusuhan?," Kata Ahok usai meninjau Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Kamis 24 Desember 2015.

Meski beragama kristen, Ahok memang cukup paham tentang ajaran Islam karena pernah bersekolah di sekolah Islam. Selama dia belajar pun tidak ada ajaran yang menyebutkan membenci antarumat beragama.


"Kamu cari coba di Alquran, kan ada beda 500 tahun antara Nabi Isa dengan Muhammad. Saya sekolah Islam, enggak pernah baca Muhammad menjelek-jelekan Nabi Isa. Jadi bagaimana bisa dua umat yang besar ini sekarang musuhan? Pasti ada salah tafsir," jelas dia.

Pentingnya Toleransi Umat Beragama

Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Natal yang hanya berbeda sehari dimanfaatkan untuk mengingatkan kembali rasa toleransi antarumat beragama. Sehingga tidak ada lagi konflik antaragama.

Ahok menilai, pandangan toleransi itu sebenarnya sudah lama digaungkan oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.  Hal itu pula yang harusnya diterapkan oleh pemuka agama di Jakarta.

"Kita harap banyak tokoh agama Kristen dan Islam bisa seperti Gus Dur," ujar Ahok.

Perseteruan antarumat beragama selama ini lebih banyak dipicu kesalahpahaman kecil yang berbuntut panjang. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi bila kedua belah pihak saling mengerti dan menghormati.

"Saya harapkan di Jakarta ini umat Islam dan Kristen Katolik bisa mengerti lagi sejarah. Apalagi umat Kristen, katanya gambar pipi kiri kasih pipi kanan. Bagi saya nabi Muhammad mengajarkan kok Islam rahmatan lil alamin. Rahmat buat semua," jelas dia.

Dengan begitu, jelas tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan kepada umatnya. Bila masih ada yang melakukan itu jelas mereka telah salah menafsirkan.

"Bagaimana bisa rahmat buat semua tapi mengklaim pengikut Nabi Muhammad namun mau bunuh pengikut Nabi Isa. Itu salah. Saya harap dasar Islam dan Kristen ini kalau orang kenal betul pasti akan lebih humanis," pungkas Ahok

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya