Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai resah dengan pelayanan Transjakarta yang tak kunjung membaik. Kemunculan Transjakarta Feeder sebagai hasil bergabungnya Kopaja juga belum membuatnya senang.
Pria yang karib disapa Ahok itu curiga ada permainan dalam menentukan rute Transjakarta Feeder. Saat ini Ahok tak mau ambil pusing apakah ada permainan di tubuh Transjakarta.
Bila sudah tak bisa tertolong lagi, pergantian direksi terpaksa dilakukan."Saya enggak tahu. Saya enggak punya bukti. Makanya daripada pusing, ganti aja kalau sudah kesal," kata Ahok.
Ahok menilai, rute yang dilewati justru yang sepi penumpang. Sehingga sama sekali tidak membantu armada Transjakarta dalam mengangkut penumpang.
"Bus saya jelek, kamu terpaksa naik, kamu enggak ada bus. Harusnya ada bus bagus masuk dong. Transjakarta masuk dong ke semua yang empuk (banyak penumpang)," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (31/12/2015).
Advertisement
Baca Juga
Hal ini sudah pernah ditanyakan langsung kepada direksi PT Transjakarta. Jawaban yang didapat Ahok selalu perlu kajian. Padahal, menurut dia, untuk menentukan itu tidak perlu kajian panjang.
"Saya bilang enggak usah kaji. Lu intip aja, kalau bus jelek masih penuh sesak, artinya apa? Orang butuh, ya masukin aja bus satu. Apa yang susah?" ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Menurut pria berkaca mata tersebut, seharusnya masalah bus sudah selesai pada 2015. Tapi, nyatanya ada kegagalan pembelian pada 2013. Terjadi mark up hingga berlanjut ke proses hukum.