Ahok Curiga Ada Permainan Rute Transjakarta Feeder

Gubernur Ahok mulai menunjukkan kekesalannya pada Transjakarta Feeder.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 31 Des 2015, 10:05 WIB
Diterbitkan 31 Des 2015, 10:05 WIB
20150626-Gubernur Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai menunjukkan kekesalannya pada Transjakarta Feeder. Pria yang akrab disapa Ahok itu curiga ada permainan dalam penentuan rute pengoperasian Transjakarta Feeder.

"Kopaja yang model Transjakarta. Itu dikasih ke rute yang enggak ada orang, keenakan dong dapat rupiah per kilometer. Yang rute banyak penumpang dia biarkan yang jelek, kurang ajar," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (31/12/2015).

Menurut Ahok, bus-bus baru Transjakarta hasil kerja sama dengan operator, seperti Kopaja harusnya dimanfaatkan untuk mengisi koridor yang busnya sudah reyot. Namun kenyataannya Kopaja justru melintas di jalur bus yang sepi penumpang, sementara kondisi bus yang beroperasi di sana masih bagus.

"Harusnya yang banyak penumpang, dimasukkan yang itu, jadi masyarakat diuntungkan. Saya kan enggak bikin Anda bangkrut. Sopir saya tarik, 1 mobil butuh 5 sopir, Anda mau jalan 24 jam. Tinggal sopir yang pakai pungutan 1 saja sama kernet. Sebab siang tidak jalan istirahat, cuma pagi sore jalan. Kita kan jalan 24 jam," ujar Ahok.

Sampai saat ini pria berkaca mata itu memang belum punya bukti atas kecurigaan tersebut. Hanya saja dapat terlihat dengan jelas rute banyak penumpang justu tidak diambil alih oleh Transjakarta dan diisi bus jelek.

"Ah, sudah terlalu banyak. Saya sih curiga apa ada permainan. Jadi operator selalu dapat yang gemuk, dapat kuasa meres orang," ujar Ahok.

Sejak diresmikan pada 22 Desember 2015, 320 bus Transjakarta Feeder yang dioperasikan Kopaja melayani 5 rute. Pertama ada Monas-PIK, kedua Ragunan-Monas, ketiga Ragunan-Dukuh Atas, keempat Lebak Bulus-Senen via Stasiun Cikini, dan terakhir Blok M-Manggarai via Stasiun Manggarai.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya